SuaraSurakarta.id - Hotel Brothers Solo Baru, Sukoharjo disita Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Kamis (1/4/2021) berkaitan kasus korupsi Asabri.
Meski demikian, hotel yang berada di Simpang Pandawa itu tetap beroperasi seperti biasa. Karena dalam penyitaan tersebut tidak disebutkan tidak boleh beroperasional.
"Dari manajemen tetap mengikuti arahan dari pihak yang berwenang bahwa hotel Brothers masih boleh beroperasi seperti biasa. Jadi tidak ada masalah dengan operasional hotel," terang Manager Hotel Brothers Solo Baru Sukoharjo, Frans Siswanto saat jumpa pers, Rabu (7/4/2021).
Frans membenarkan jika Hotel Brothers telah dilakukan penyitaan. Dari manajemen menerima apa yang sudah terjadi menjadi ketetapan dari pihak yang berwenang.
"Kita tidak tahu permasalahannya seperti apa. Kita menerima putusan ini, karena kemarin tidak ada masalah ini harus ditutup dan tidak ada surat ini ditutup," ungkapnya.
Meski operasional tetap berjalan seperti biasa, tapi kekhawatiran tetap ada. Ini akan berdampak pada pengunjung, yang tahunya hotel berhenti beroperasi karena telah disita.
"Kekhawatiran tetap ada dampak dari kasus ini. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi atau promosi yang masif kepada masyarakat jika masih tetap beroperasi," kata dia.
Lanjut dia, karyawan juga merasa khawatir saat tahu hotel telah disita oleh Kejagung. Pasca disita langsung dilakukan koordinasi dan karyawan sudah diberi, bahwa yang di sini tidak ada hubungannya dengan masalah ini.
"Dari karyawan sempat ada tanda tanya ada apa, karena kita di sini tidak urusannya dengan kasus ini. Kita tahunya hanya operasionalnya saja, di luar itu kita tidak tahu, tapi kita tetap mengikuti apa yang sudah menjadi ketetapan dari pihak yang berwenang," papar dia.
Baca Juga: Mudik Lebaran ke Sukoharjo, Warga Luar Soloraya Siap-Siap Dikarantina
Bahkan tidak ada pemutusan hukuman kerja (PHK), gaji karyawan juga tetap aman. Semua operasional tetap berjalan seperti biasa, memang selama pandemi tetap masuk tiga kali dalam seminggu.
"Di sini ada sekitar 70 karyawan, jadi kalau urusan manajemen operasional tidak ada masalah semua berjalan seperti biasa," sambungnya.
Menurutnya, kepemilikan Hotel Brothers ini yang diketahui ownernya adalah bapak Jimmy Tjokrosaputro.
"Kalau ada segel saya kurang tahu. Selama ini yang kita tahu ownernya adalah bapak Jimmy Tjokrosaputro, untuk masalah itu kita tidak punya wewenang menjawab itu," ucap dia.
Sementara itu Pejabat Public Relations Hotel Brothers Solo Baru, Dwi Aryani mengatakan operasional hotel masih berjalan seperti biasa dan tidak ada masalah.
Diakuinya ada penurunan pengunjung, tapi itu terjadi karena dampak dari pandemi Covid-19. "Sekarang ini okupansi sekitar 20-30 persen. Sempat rampai tapi saat diperlakukan PPKM jadi turun. Untuk karyawan masih tetap bekerja seperti biasa," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
KGPH Mangkubumi Dinobatkan PB XIV, Kubu PB XIV Purboyo Bakal Tempuh Jalur Hukum
-
Momen Haru Wiranto Antar Jenazah Istri ke Peristirahatan Terakhir, Doa dan Tangis Pecah di Pemakaman
-
Wong Solo Merapat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Ceria, Sikat 4 Link Ini!
-
Komitmen Golkar di Tengah Tantangan Ekonomi: Alia Noorayu Laksono Turun Bantu Ratusan Keluarga
-
10 Babak Perebutan Takhta Keraton Solo: Kisah Lengkap Dua Putra Raja yang Saling Mengklaim