SuaraSurakarta.id - Sadranan menjadi tradisi yang tak bisa dipisahkan oleh orang jawa saat menyambut bulan Ramadan.
Seperti warga Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, tetap menggelar Sadranan yang merupakan tradisi masyarakat pada bulan Ruwah menjelang Ramadan.
Dilansir dari Solopos.com, acara Sadranan diisi dengan berdoa bersama untuk leluhur di makam-makam. Di wilayah Cepogo, sadranan biasanya juga diikuti acara silaturahmi atau open house, mengunjungi tetangga atau keluarga.
Namun karena masih masa pandemi Covid-19, acara semacam itu dihindari karena berpotensi menimbulkan kerumunan warga. Apalagi jika berkontak fisik dengan bersalaman. Untuk itu acara sadranan tahun ini digelar secara terbatas.
Acara sadranan di wilayah Cepogo, Boyolali, sudah berlangsung sejak Senin (29/3/2021). Antara desa yang satu dengan desa lainnya, jadwalnya berbeda-beda. Desa Genting, Kecamatan Cepogo, sebagian melaksanakan sadranan pada Selasa (30/3/2021) pagi.
Kepala Desa Genting, Komedi, menyampaikan sadranan tahun ini digelar berbeda daripada sadranan sebelum-sebelumnya. Kali ini, sadranan hanya dilakukan dengan kegiatan berdoa bersama untuk para leluhur di permakaman.
Setelah itu warga pulang ke rumah masing-masing. "Cepat sekali acaranya. Tidak ada sambutan atau yang lain. Tidak ada anak-anak yang ikut," katanya di Boyolali, Selasa (30/3/2021).
Dalam acara sadranan itu, warga Genting, Cepogo, Boyolali, berdatangan ke permakaman di Dukuh Kadipiro membawa tenong. Setelah acara diisi tahlilan (berdoa) untuk leluhur.
"Sesudah itu icip-icip makanan yang susah dibawa, lalu pulang. Tidah ada setengah jam," ujarnya.
Baca Juga: Pekanbaru Kembali Tiadakan Tradisi Petang Megang Sambut Ramadan
Menurut Komedi, saat itu sadranan hanya diikuti warga RW 003. Selain waktu acara yang singkat, sadranan tahun ini juga ada beberapa penyesuaian atau pembatasan. Setiap satu rumah hanya diwakili satu orang.
Tidak boleh mengajak anak-anak serta tidak ada open house. "Saat sadranan, biasanya tidak lepas dari tradisi silaturahmi atau open house, bersalam-salaman dan sebagainya. Namun kali ini open house tidak dibolehkan. Ini tujuannya agar tidak memicu penularan Covid-19, namun leluhur tidak dilupakan," lanjutnya.
Meski saat ini wilayahnya berada di zona hijau, namun persebaran Covid-19 harus tetap diantisipasi. Jika dibuka kegiatan open house saat acara sadranan dikhawatirkan akan banyak warga dari luar daerah yang datang ke Cepogo, Boyolali.
Komedi yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa di Cepogo itu mengatakan arahan untuk tidak menggelar open house pada sadranan tahun ini juga berlaku di semua desa wilayah Cepogo.
Arahan Bupati
"Sudah ada perintah dari kecamatan, kemudian dari paguyuban juga sudah kami sampaikan ke grup [Whatsapp para kepala desa]. Bahwa tahun ini tidak diizinkan open house. Sadranan hanya kegiatan di permakaman," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Cerita Warga Solo Beli Mobil Esemka: Susah Minta Ampun, Dapat Juga Bekas
-
Diduga Jadi Korban Penipuan Program MBG, Sejumlah Calon Mitra Mengadu ke Polresta Solo
-
Kasus Penganiayaan: Tak Terima Ditegur, Warga Laweyan Lempar Termos Es Tetangganya hingga Tewas
-
Dari Petani hingga Startup, FISR 2025 Solo Satukan Visi Beras Masa Depan
-
Braakk! Hendak Menyeberang, Warga Sangkrah Tewas Tertabrak KA Batara Kresna