Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 15 Februari 2021 | 12:27 WIB
Masjid Taman Sriwedari atau Masjid Pakubowono X terlihat dari Stadion Sriwedari yang lokasinya bersampingan. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo terpilih Gibran Rakabuming Raka dihadapkan tantangan dalam polemik sengketa tanah Sriwedari. Seperti diketahui, tanah itu salah satunya dibangun Masjid Taman Sriwedari yang kini masih dalam proses berdiri.

Hingga saat ini, pembangunan masjid yang akan diberi nama Masjid Pakubuwono X Sriwedari itu sudah mencapai 80 persen.

Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari, Farid Sunarto dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com memaparkan, sudah ada perpanjangan kontrak dengan PT Wika.

Perpanjangan kontrak tersebut menurut Farid mencukupi untuk penyelesaian pembangunan hingga masa kepemimpinan Wali Kota Solo yang baru nanti.

Baca Juga: Dituding Tutup Mata Soal Persis Solo, Gibran Beri Balasan Pedas

“Masih beberapa waktu, [kontrak] sudah mengakomodasi Wali Kota baru. Masih cukup lama,” katanya.

Farid mengungkapkan penyelesaian pembangunan masjid Sriwedari juga terkait erat dengan ketersediaan dana. Tahapan dan target pembangunan masjid tersebut sudah disampaikan Wawali Solo Achmad Purnomo kepada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

Ketika itu Purnomo berharap duet kepemimpinan Solo melanjutkan pembangunan Masjid Sriwedari Solo hingga tuntas.

“Kerja juga menyangkut sumber pembiayaan yang belum semua tersedia. Sedang konsolidasi penyelesaian sumber dana,” urainya.

Farid optimistis duet baru kepemimpinan Solo akan menyelesaikan pembangunan masjid yang akan menjadi ikon baru dan kebanggaan warga Kota Bengawan itu. Apalagi Teguh Prakosa juga masuk dalam kepanitiaan pembangunan masjid dan saat ini menjadi salah satu ketua.

Baca Juga: PKB: Tak Ada Kepentingan Koalisi Jokowi soal Isu Gibran di Pilkada 2024

Sedangkan Ketua Pembangunan Masjid Sriwedari adalah Achmad Purnomo. “Saya punya keyakinan wali kota baru sudah tahu posisi Masjid Sriwedari. Apalagi Wawali baru merupakan salah satu ketua panitia, bukan ketum,” ujarnya.

Mengenai target waktu Masjid Sriwedari Solo dapat digunakan oleh masyarakat, Farid memperkirakan pertengahan tahun 2021 umat Islam sudah bisa beribadah dalam masjid tersebut. Tapi ia menyadari penyelesaian pembangunan masjid itu akan terkait erat dengan komitmen Pemkot Solo dan ketersediaan pendanaan.

"Mudah-mudahan bisa selesai sesuai target panitia,” sambungnya.

 Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo  direncanakan menelan dana Rp165 miliar. Pengerjaan konstruksi masjid sudah 100 persen. PT Wika selaku pelaksana pembangunan tinggal menyelesaikan pekerjaan finishing seperti interior dan kelistrikan.

Load More