SuaraSurakarta.id - Warga Dukuh Tegalrejo, Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jumat (5/2/2021) digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria di tepi sawah.
Pria itu diketahui bernama Panut (54), warga Bangsri Gede, Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo. Saat ditemukan meregang nyawa, Panut sedang menggenggam plastik berisi es teh.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, penemuan jasad laki-laki paruh baya itu pertama kali ditemukan seorang warga yang kebetulan melintas sekitar pukul 12.00 WIB.
Warga itu kemudian melaporkan apa yang ia lihat ke pemerintah desa setempat yang meneruskan laporan itu ke polisi.
Baca Juga: Dendam! Tawon Vespa Teror Balik Warga Sukoharjo Setelah Sarang Dihancurkan
Informasi adanya penemuan pria yang meninggal di areal persawahan wilayah Toriyo, Bendosari, Sukoharjo, tersebut sontak menggemparkan warga sekitar lokasi. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat.
Sementara jajaran Polsek Bendosari tiba di lokasi dan mengamankannya. Proses evakuasi jasad pria itu dilakukan polisi bersama sukarelawan PMI Sukoharjo. Sebelum evakuasi, jasad korban diidentifikasi dan diketahui bernama Panut, 54, warga Bangsri Gede.
Selain itu polisi juga melakukan visum luar dengan melibatkan petugas kesehatan dari Puskesmas Bendosari. Dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Pria itu diduga kuat meninggal dunia di areal persawahan Toriyo, Sukoharjo, karena sakit menahun.
"Melihat jasad korban dengan kondisi kaki bengkak menandakan adanya suatu penyakit menahun seperti hipertensi dan gagal ginjal. Kami juga tidak temukan ada tanda penganiayaan, jadi murni meninggal karena sakit menahun," kata dokter Puskesmas Bendosari, Sudarti.
Seusai visum luar, jasad korban dievakuasi ke RSUD Ir Soekarno. Dalam proses evakuasi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) lengkap dan melakukan penyemprotan disinfektan.
Baca Juga: Pembunuh Sadis Satu Keluarga di Sukoharjo Dituntut Mati!
Menurut keterangan keluarga korban, Waginem (55), korban mengalami depresi sejak lama. Korban sering berjalan kaki dari rumahnya di Bangsri Gede ke Toriyo.
"Jadi dulu rumahnya Panut ini di sini (Toriyo) lalu dijual dan pindah ke Bangsri Gede. Meski sudah pindah tiap hari selalu jalan kaki di sini, wong dia itu stres," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
Polemik Berlanjut, Politisi PKS Laporkan Pemilik Ayam Goreng Widuran ke Polisi
-
Rismon Sianipar Muncul di Sidang Ijazah Palsu Jokowi, Ternyata Diundang Sosok Ini
-
Sidang Ijazah Palsu Jokowi, Majelis Hakim Tolak Gugatan Intervensi Alumni SMAN 6 Solo
-
Kasus Penggelapan Uang: Mantan Kacab Marketing PT SHA SOLO Dihukum 3,5 Tahun Bui