Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 05 Februari 2021 | 12:11 WIB
Rumah Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi di Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, ikut kebanjiran, Kamis (4/2/2021). [Solopos/Bony Eko Wicaksono]

SuaraSurakarta.id - Hujan deras sepanjang hari yang mengguyur Kabupaten Sukoharjo berdampak pada meluapnya sejumlah sungai, termasuk Sungai Bengawan Solo.

Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, menjadi daerah paling parah terdampak banjir luapan air Sungai Bengawan Solo di Sukoharjo, Kamis (4/2/2021). Rumah Wakil Bupati Sukoharjo, Purwadi juga tak luput dari terjangan banjir.

Namun, warga menyayangkan dua pompa air belum bisa dioperasikan. Warga meyakini jika pompa itu bisa beroperasi, banjir akan lebih cepat surut.

Dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, warga setempat harus menaiki perahu karet untuk melewati jalan perkampungan.

Baca Juga: Waduh! Sungai Terpanjang di Jawa Tercemar Mikroplastik, Apa Itu?

"Masyarakat sudah terbiasa dengan banjir. Mereka tak kaget lagi saat ketinggian air sungai bertambah dan meluap ke rumah penduduk. Rumah saya termasuk langganan banjir saat musim penghujan," kata Purwadi saat ditemui Solopos.com di kediamannya.

Purwadi menceritakan banjir Sungai Bengawan Solo terbesar terjadi pada 2007 silam. Kala itu, hampir seluruh wilayah Sukoharjo terendam banjir.

Ketinggian banjir di wilayah Gadingan, Sukoharjo, kala itu mencapai genting rumah warga. Rumah Purwadi hanya berjarak puluhan meter dari tanggul Sungai Bengawan Solo.

Sejatinya, ada dua mesin pompa air di Desa Gadingan yang bisa digunakan untuk menyedot air luapan sungai saat musim penghujan. Namun, hingga sekarang mesin pompa air itu belum beroperasi.

“Saya juga tidak tahu mengapa mesin pompa air itu belum beroperasi. Mungkin ada kendala teknis. Jika mesin pompa air beroperasi, banjir lebih cepat surut,” ujarnya.

Baca Juga: Detik-detik Rumah Janda Tua di Sukoharjo Ambruk Diterjang Hujan Angin

Pemkab Sukoharjo bertindak cepat merespons bencana banjir yang merendam ratusan rumah penduduk sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin termasuk di Gadingan.

Dapur umur didirikan di Balai Desa Laban untuk menyuplai logistik warga yang rumahnya terendam banjir. Masyarakat tak bisa memasak makanan selama genangan air masih merendam rumah.

Load More