SuaraSurakarta.id - Dampak penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali selama dua pekan terkahir dan akan diperpanjang hingga 8 Februari mendatang dirasakan pengelola pusat perbelanjaan.
Kondisi itu salah satunya terjadi di Kota Solo dimana sejumlah mal mengeluhkan penurunan tingkat kunjungan selama PPKM ini.
"Untuk tingkat kunjungan di Solo Paragon Mal selama PPKM ini banyak sekali penurunan dibandingkan tingkat kunjungan pandemi, tetapi ya mau bagaimana lagi, kita ikuti peraturan pemerintah saja dulu," kata Chief Marcom Solo Paragon Mall Veronica Lahji, Senin (25/1/2021) seperti dilansir dari Antara.
Dia memaparkan jika dibandingkan dengan sebelum PPKM, jumlah pengunjung pada saat ini mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen. Pihaknya mencatat selama pandemi jumlah pengunjung di mal tersebut sekitar 2.000-4.000 pengunjung/hari di hari normal dan sekitar 6.000 pengunjung/hari di akhir minggu.
"Tetapi selama PPKM ini rata-rata dalam satu hari sekitar 2.000 pengunjung," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap agar penjualan secara daring bisa membantu tenant untuk memenuhi target penjualan.
"Harapannya penjualan secara 'online' bisa membantu penjualan tenant kami karena memang adanya pembatasan usia yang masuk di mal, kriteria orang yang masuk di mal, PPKM jam operasional hanya sampai 19.00 WIB, target tenant kami benar-benar 'drop' (turun). Bahkan pusat sudah menegur 'tenant' di Solo Paragon karena omzet sangat rendah dibandingkan kota lain," katanya.
Senada, perwakilan Public Relations Solo Grand Mall Ni Wayan Ratrina mengatakan sejak adanya pembatasan pengunjung usia 15 tahun ke bawah, tingkat kunjungan mengalami penurunan cukup signifikan.
"Sepi sekali semenjak kebijakan itu, paling sekarang hanya di kisaran 6.000 pengunjung/hari di hari 'weekend' (Sabtu dan Minggu), sedangkan 'weekday' (Senin-Jumat) di kisaran 4.000-5.000 pengunjung/hari," katanya.
Baca Juga: Masyarakat Harus Patuh! Trenggalek Perpanjang Masa PPKM Hingga 8 Februari
Padahal, menurut dia jumlah pengunjung di hari normal bisa lebih dari 10.000 pengunjung/hari. Akibat kondisi tersebut, diakuinya, sejumlah pemilik tenant memilih menutup usahanya sementara waktu.
"Saat ini jumlah tenant ada sekitar 200, ada beberapa juga yang tutup," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Miris! SDN 27 Kauman Kota Solo Hanya Terima 1 Siswa
-
Buruh Eks PT Sritex Resah dan Khawatir Usai Kejagung Sita 72 Mobil Mewah
-
Dikejar Warga Usai Jambret di Depan SMPN 1 Grogol, Dua Residivis Babak-belur Diamankan Polisi
-
Kandungan Utama Evowhey Protein yang Bermanfaat Besar
-
Pupuk Palsu Gegerkan Boyolali: Polda Jateng Bongkar Sindikat Bertahun-tahun