Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 15 Januari 2021 | 17:37 WIB
Aktivis Forum Kota Solo, Guntur Wahyu Nugroho.(Suara.com/dok Solopos)

SuaraSurakarta.id - Politisi PDIP, Ribka Tjiptaning menolak vaksin Covid-19. Penolakan Ribka selaku anggota Komisi IX disampaikan saat mengikuti rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sikap itu menuai kritik dari sejumlah kalangan, salah satunya aktivis Forum Kota Solo, Guntur Wahyu Nugroho.

Dilansir dari Solopos.com jaringan Suara.com, Jumat (15/1/2021), Guntur menuliskan pandangannya terkait sikap dan pernyataan Ribka Tjiptaning, di media sosial Facebook. Dalam tulisan itu Guntur mengakui tidak semua orang layak dan memenuhi syarat untuk divaksin.

Namun menurutnya ketika ada orang menolak divaksin, harus ada argumentasi yang bisa diterima akal.

Baca Juga: PDIP: Ribka Tjiptaning Ingin Kritik Komersialisasi Pelayanan Kesehatan

Argumentasi itu, ungkap dia, bisa tentang ikhtiar apa saja yang akan dilakukan agar tidak tertular Covid-19 dan tidak menulari orang lain. Bisa juga argumentasi masuk akal lainnya.

"Yang dipertunjukkan Ribka Tjiptaning yang memilih didenda daripada divaksin tidak mendidik masyarakat. Itu sikap arogan dan pembodohan publik," ujar dia.

Guntur menilai orang yang menolak divaksin bisa karena banyak alasan, termasuk yang sederhana karena takut dengan jarum suntik. Tapi alasan itu bisa ditutupi alasan lain.

"Jangan-jangan orang menolak divaksin karena alasan sepele, takut menghadapi jarum suntik. Tapi bisa saja to membuat seribu satu alasan untuk menutupi ketakutan," kata dia.

Guntur juga mengungkapkan alasan orang menolak divaksin Covid-19 dikarenakan memercayai adanya konspirasi jahat dibalik program vaksinasi massal ini.

Baca Juga: Menangkap Maksud Sesungguhnya Pesan Ribka Tjiptaning Soal Vaksinasi

"Pemerintah perlu memastikan bahwa jangkauan penduduk tervaksin secara prosentase sudah aman, sehingga akan tercipta herd immunity [imunitas kelompok]," imbuh dia.

Load More