Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla
Kamis, 14 Januari 2021 | 08:40 WIB
Pedagang protes ke bupati soal PPKM. [Instagram/@ndorobeii]

SuaraSurakarta.id - Beberapa video yang menampilkan kemarahan para pedagang kaki lima saat dirazia petugas dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beredar di sosial media.

PPKM yang diberlakukan mulai tanggal 11-25 Januari ini membatasi kegiatan warga, salah satunya para pedagang agar tutup maksimal pukul 19.00.

Para pedagang memprotes adanya pembatasan jam malam yang dinilai menghalangi jalan mereka mencari rezeki.

Dalam rangkaian video yang dibagikan akun Instagram @ndorobeii, beberapa pedagang mengungkapkan kekesalan mereka kepada petugas.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Tutup Diskotek Lu'TE di Tambun, Disebut Langgar Prokes

Seorang warga terekam sedang meminta ke seorang petugas agar pemerintah memikirkan lagi peraturan PPKM tersebut.

"Mbok peraturan itu direvisi lagi," kata seseorang berbaju putih.

"Loh, kamu kok berani-beraninya ngatur pemerintah?" jawab seseorang bertopi yang berdiri di barisan para petugas.

Sementara itu dalam rangkaian video lain, tampak seorang penjual yang masih memasak barang dagangannya marah-marah ke petugas.

Ia sampai memukul-mukul meja kompornya mengeluhkan peraturan PPKM.

Baca Juga: Awasi Jalannya PSBB Ketat, Satpol PP DKI Kerahkan 2.000 Personel

"Aku ra wedi wong, aku luwe! Sopo sing tanggung jawab? Ora enek!

[Saya enggak takut orang, saya lapar! Siapa yang tanggung jawab? Enggak ada!-red]" teriaknya.

Sementara itu, seorang perempuan yang sedang menggendong anak tampak memohon agar aktivitas jualan mereka tak dirazia.

"Pak rungokno! Aku mbeleh wedus rong dino ra entek, gek anakku mangan opo?

[Pak tolong dengar saya! Saya menyembelih kambing, dua hari enggak habis terus anak saya makan apa?]" kata ibu tersebut.

Pedagang protes ke bupati soal PPKM. [Instagram/@ndorobeii]

"Iki ora ono urusan ngopo-opo. Iki urusane aturan instruksi!

[Ini bukan urusan apa-apa, ini urusan peraturan instruksi]," jelas pria bertopi tadi.

"Lha nyambut gaweku pie to pak? Lha nyambut gaweku gur iki loh Pak.

[Terus mata pencaharian saya bagaimana Pak? Kerjaan saya cuma ini loh Pak]," kata ibu-ibu tersebut.

"Aku sing arep makani sinten to pak, Ya Allah Gusti. Jenengan niku Pak Bupati kulo loh Pak. Jenengan niku dapat amanah dari Gusti Allah.

[Yang mau kasih makan saya siapa Pak? Ya Allah Gusti. Anda itu Bupati saya loh Pak. Anda dapat amanah dari Gusti Allah]" imbuhnya,

"Saya tahu!" bentak pria bertopi tadi.

Sementara itu, beberapa warga tampak berteriak-teriak memanggil nama Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya di jalanan.

Mereka memprotes kebijakan PPKM yang membuat para pedagang malam dirazia.

Hingga berita ini dipublikasikan, SuaraJawaTengah.id masih mencoba mengonfirmasi insiden dalam video tersebut kepada pihak terkait.

Simak videonya DI SINI.

Sementara itu, para warganet yang menyaksikan video razia itu menuliskan beragam reaksi mereka.

"Enggak salah sih, mereka cari nafkah dari berjualan.. lah situ enak digaji bulanan, dapat tunjangan, solusi dulu kalau pemberlakuan PPKM," tulis @ardityan*****.

"Mending razia orang lapar di jalanan noh, banyak orang kelaparan," komentar @pradan*****.

"Sekarang loh, buka jam 5 disuruh tutup jam 7. Emang corona ada jam tayangnya? kayak Sinetron Ikatan Cinta aja," sindir @al.*****.

Load More