SuaraSurakarta.id - Satreskrim Polres Klaten berhasil menangkap satu pelaku teror pembuangan bangkai babi di sungai di Kabupaten Bersinar, Sabtu (2/1/2021). Pembuangan bangkai babi ke sungai dinilai telah mengganggu kenyamanan warga di bantaran sungai.
Sebagaimana diketahui, warga Klaten digemparkan dengan pembuangan bangkai babi di sungai di Tibayan, Kecamatan Jatinom dan di Kali Lunyu, Sidorejo, Klaten Tengah, beberapa waktu lalu. Bangkai babi itu dalam kondisi menganbang hanyut terbawa arus ke arah hilir Kali Lunyu.
"Pelaku berinisial AW," kata Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriansyah Rithas Hasibuan, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, dilansir dari Solopos.com jaringan media Suara.com Sabtu (2/1/2021) sore.
AKP Andriansyah Rithas Hasibuan mengatakan timnya langsung menelusuri para pemilik kandang babi di aliran hulu di kawasan Tibayan dan Kali Lunyu. Dalam penelusuran itu, Polres Klaten menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan [pelaku pembuangan bangkai babi]," kata AKP Andriansyah Rithas Hasibuan.
Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan tim DPKPP Klaten juga sudah menelusuri teror pembuangan bangkai babi ke sungai di Klaten.
"Prediksi kami berasal dari pedagang [kejadian pembuangan ternak babi di sungai]. Teman-teman juga sudah menesuluri ke peternak babi," katanya.
Widiyanti mengatakan kematian ternak babi juga terjadi di Jogonalan, beberapa waktu lalu. Tim DPKPP Klaten pun telah menelusuri kasus itu, pertengahan November 2020.
"Hasil investigasi kerja sama dengan Balai Besar Veteriner diketahui penyebab kematian babi di Jogonalan karena positif African Swine Fever (ASF). Itu diketahui satu pekan lalu. Peternak babi di Jogonalan membeli ternak dari luar daerah. Virus ASF belum ada obatnya, yang bisa dilakukan dengan biosecurity yang ketat [desinfektasi, pengetatan orang keluar-masuk kandang babi, dan tak membeli ternak babi dari daerah wabah]. Antipasi perkembangan ASF dilakukan dengan cara komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) ke peternak," katanya.
Baca Juga: Waduh! Pabrik Pakaian Dalam di Klaten Digeruduk Ratusan Karyawan
Berdasarkan data yang dihimpun, warga di bantaran Kali Lunyu Sidorejo, Kelurahan Kabupaten, Klaten Tengah merasa terganggu dengan adanya bangkai babi di aliran Kali Lunyu, Kamis (31/12/2020) pagi.
Saat itu, terdapat dua bangkai babi yang mengambang di tanggul Kali Lunyu. Hal itu telah mengakibatkan bau tak sedap di sekitar tanggul Kali Lunyu.
"Satu ekor masih utuh, satunya lagi tinggal separuh. Di saat kami sudah peduli sungai [dengan merawat dan rutin membersihkan sungai], justru ada orang tak bertanggung jawab membuang bangkai babi di sungai," kata," Ketua RW 011, Sidorejo, Kabupaten, Klaten, Muhammad Jumadi, 69.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang