- Warung Makan Nyak Cut di Solo gratiskan makanan bagi pelajar/mahasiswa perantau ber-KTP Aceh dan Sumatera.
- Pemilik warung, Cut Nona Putri, melakukan aksi ini sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan korban bencana.
- Syarat mendapatkan makanan gratis ini hanya perlu menunjukkan kartu identitas seperti KTP atau kartu pelajar.
SuaraSurakarta.id - Aksi solidaritas untuk korban bencana banjir bandang di Aceh dan Sumatera tidak hanya dengan mengirimkan donasi atau bantuan.
Tapi bisa dengan cara lain, yakni menggratiskan makan bagi mahasiswa, pelajar atau warga yang merantau di sini yang ber KTP Aceh dan Sumatera.
Ini yang dilakukan di Warung Makan Nyak Cut yang beralamat di Jalan Popda No 25 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Pemilik Warung Nyak Cut, Cut Nona Putri (37) mengaku sengaja menggratiskan bagi mahasiswa atau pelajar yang ber KTP Aceh dan Sumatera. Apalagi dirinya merupakan asli Aceh yang merantau ke sini.
Baca Juga:Geger! Wanita Tewas Usai Lompat dari Gedung Solo Grand Mall, Diduga Bunuh Diri
"Niat saya menggratiskan anak-anak Aceh dari mahasiswa, pelajar maupun yang merantau ke sini dalam rangka. Karena saya sendiri merasakan orang tua saya di sana, saja sendiri berasal dari Aceh," ujarnya saat ditemui, Kamis (4/12/2025).
Cut Nona mengatakan ini sebagai bentuk solidaritas atau kemanusian untuk bencana di Aceh dan Sumatera. Karena ada beberapa daerah yang tidak bisa dijangkau, yang mana akses menuju ke sana terputus.
"Jadi ini berniat untuk kemanusiaan. Di sana kan ada beberapa sebagian yang tidak bisa dijangkau dan banyak akses terputus. Dari situ saya tercetuslah, dimana saya mengurusi teman-teman saya sendiri, adik-adik di sini," ungkap dia.
"Biarpun kita beda, tapi kan kita satu rumpun. Jadi alangkah baiknya kalau kita berniat kemanusiaan, peduli bencana di Aceh. Karena saya sendiri lahir di Kuala Simpang, orang tua saya masih di sana, keluarga besar masih di sana, maka itu kita peduli Aceh," lanjutnya.
Untuk syaratnya itu, lanjut dia, hanya membawa KTP atau kalau tidak kartu pelajar. Kebetulan di sini ada komunitas Aceh dan Sumatera, sehingga untuk sosialisasi lewat komunitas dari mulut ke mulut.
Baca Juga:Misteri Absennya Gusti Purboyo: Pertemuan Krusial Keraton Solo Gagal Total!
"Itu cuma bawa KTP saja, kalau nggak kartu pelajar. Kebetulan saya ikut komunitas Aceh di sini, jadi mungkin banyak yang belum diketahui anak-anak Aceh. Jadi dengan saya broadcast ke teman-teman, mungkin saya bisa menemukan anak-anak Aceh yang belajar di sini, yang jauh dari keluarga," kata dia.
Menurutnya dengan niat ini, dengan begitu keluarga yang di sana juga merasakan dampaknya.
"Karena memang di sana sedang susah dan ada daerah yang sulit dijangkau hingga kampung yang hilang," sambungnya.
Untuk menu di sini seperti layaknya wedangan yang ada di Solo. Ada menu sayuran atau makanan khas Aceh dan Sumatera.
"Ini baru semalam kita gratiskan, itu sudah ada 7-8 orang yang datang. Menunya Jawa-Sumatera, Sumatera lebih cenderungnya Aceh, seperti gulai ikan, sambal udang asam manis, atau seafood gitu," tandas dia.
Ketika ditanya mereka makan bebas, Cut Nona menyebut boleh dan tidak masalah.