Musibah di Kali Pepe Banyuanyar: Dua Bocah Meninggal Dunia Tenggelam

Nasib tragis dialami dua bocah yang tenggelam di aliran kali Pepe, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (31/5/2025).

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 31 Mei 2025 | 19:50 WIB
Musibah di Kali Pepe Banyuanyar: Dua Bocah Meninggal Dunia Tenggelam
Nasib tragis dialami dua bocah yang tenggelam di aliran kali Pepe, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (31/5/2025). [Dok Relawan]

SuaraSurakarta.id - Nasib tragis dialami dua bocah yang tenggelam di aliran kali Pepe, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (31/5/2025).

Kedua korban masing-masing laki-laki berinisial TG (9) dan perempuan RN (7). Nyawa kedua bocah malang itu tak bisa diselamatkan.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat kedua korban tersebut sedang bermain di tepi sungai.

Namun tiba-tiba mereka terpeleset lalu tercebur dan tenggelam ke Kali Pepe.

Baca Juga:Resmi! Kompol Arfian Riski Jabat Kasat Resnarkoba Polresta Solo

Warga dan tim SAR gabungan yang mengetahui kejadian tersebut, mencoba melakukan pencarian dengan cara menyusuri sungai di sekitar lokasi tenggelamnya korban. Sekira pukul 14.20 WIB, kedua korban berhasil ditemukan.

"Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara korban dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Camat Banjarsari Beni Supartono Putro.

Sementara itu, Kapolsek Banjarsari Kompol Parjono mengatakan, semula kedua korban tengah bermain dengan kedua temannya di tepi sungai. Namun kedua korban terpeleset sekira pukul 14.00 WIB.

"Korban perempuan kelas 2 SD, korban laki-laki kelas 4 SD. Setelah dibawah ke Puskesmas, dinyatakan sudah tidak ada (meninggal dunia), lalu dibawah ke rumah duka," kata Parjono.

Dia mengatakan, kondisi arus di Kali Pepe tidak begitu deras. Kedalaman sungai sekira 2 meter.

Baca Juga:Hasil Operasi Premanisme, Polresta Solo Tetapkan 41 Tersangka

"Korban ditemukan di sekitar lokasi tenggelam. Jaraknya sekitar 2-3 meteran," jelas dia.

Akhir tahun lalu, warga Kedung Tungkul, Mojosongo, digegerkan dengan kabar seorang bocah berinisial BTS (13) yang terseret arus Kali Anyar.

Korban diketahui hanyut Minggu (15/12/2024) sore dan pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR hingga Senin (16/12/2024).

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal saat korban bersama rekannya bermain sepak bola di sekitar kali.

Saat itu, hujan deras memang mengguyur wilayah Kota Solo sejak siang hingga malam hari.

Saat bermain itulah, bola kemudian jatuh ke sungai dan korban berusaha mengambil. Nahas, korban justru terseret arus.

Melihat korban terseret arus, teman-temannya berusaha menolong. Namun kondisi arus air yang deras membuat Bisma terseret arus sungai.

Yohan menambahkan, proses pencarian pada Senin siang akan diperluas hingga Sragen, sambil terus memantau kondisi cuaca.

Sebanyak 80 personel SAR gabungan telah dikerahkan dalam pencarian remaja asal Kedung Tungkul, RT 09 RW 27, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres tersebut.

"Tim SAR dari Sragen juga dipersiapkan untuk berjaga di daerah Sari, guna mengantisipasi kemungkinan korban terbawa arus lebih jauh," tegas Yohan.

Tim SAR gabungan Kota Solo, akhirnya berhasil menemukan jenazah bocah 13 tahun yang hanyut terseret aliran Kali Anyar, pada Selasa (17/12/2024), setelah pencarian yang dilakukan selama tiga hari.

Jenazah bocah 13 tahun tersebut, ditemukan berjarak 23 Kilometer dari titik awal hanyut terseret aliran sungai, di daerah Sragen.

Humas SAR Pos Induk Pencarian korban, Yohan Tri Anggoro, menjelaskan bahwa jenazah bocah 13 tahun awalnya sempat terlihat di Proyek Jembatan Butuh, Masaran, pada pukul 15.10 WIB dan akhirnya dilakukan pengejaran menggunakan perahu LCR.

"Penemuan hari ini, Alhamdulillah sudah bisa diangkat. Sekira pukul 15.10 WIB ditemukan melewati proyek jembatan butuh di daerah Masaran dalam meninggal dunia dan kemudian di bawah langsung ke rumah duka," kata Yohan Tri Anggoro.

Yohan Tri Anggoro juga menambahkan bahwa proses pencarian korban sudah memakan waktu hingga dua setengah hari dari awal dikabarkan menghilang hingga pada akhirnya bisa ditemukan oleh petugas.

"Untuk proses pencarian sendiri kurang lebih dua setengah hari, karena hilangnya diinfokan pukul 16.00 WIB dan terus berhasil ditemukan hingga diangkat dari sungai pukul 15.10 WIB," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini