"Ya harapannya program-program nasional itu bisa menjadi pendukung dan akselerator untuk tercapainya program sampai ke bawah," pungkasnya.
Selain program sumber daya manusia (SDM), Sahat mengatakan para Rapimnas dan Rakernas di Solo ini juga sekaligus membahas isu kekerasan seksual perempuan dan anak pada ruang digital.
“Juga membahas topik tentang ruang digital yang aman bagi semua, karena kita melihat GAMKI melihat masih banyak terjadi kekerasan terhadap perempuan maupun anak pelecehan terhadap perempuan maupun anak yang tidak hanya di dunianya di ruang-ruang yang apa perjumpaan nyata begitu tapi juga di ruang digital. Sehingga perlu diberikan edukasi dan juga sosialisasi untuk bagaiman kita bisa mencegah adanya kekerasan-kerasan terhadap perempuan dan anak di ruang digital,,” jelasnya.
Sahat mangatakan jika GAMKI telah memiliki program gerakan advokasi yang bertujuan untuk mengedukasi perempuan dan anak dan melakukan perlindungan pada kasus kekerasan seksual.
Baca Juga:Kisah di Balik Layar Vatikan: Jokowi, Misi Prabowo dan Penghormatan Terakhir untuk Paus Fransiskus
“Gerakan advokasi berkaitan dengan membuat pelindungan dan advokasi perempuan, anak danhukum, serta membuat LBH (Lembaga Bantuan Hukum) GAMKI,” jelasnya.
Kontributor : Ari Welianto