Pengeroyokan terjadi pada Rabu (21/5/25) di kawasan Terminal Ngadirojo. Ketiganya, melakukan pengeroyokan terhadap korban, karena tidak terima korban telah memacari putri dari salah seorang pelaku. Ketiga pelaku, ditangkap Kamis (22/5/25) untuk kemudian ditahan guna menjalani proses penyidikan.
Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, mengatakan, dari total 4 perkara tersebut berhasil mengamankan 7 orang tersangka.
Kepada warga masyarakat di Kabupaten Wonogiri, diimbau agar senantiasa berhati-hati dan jangan memberikan kesempatan kepada pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.
Berkaitan ini, Polres Wonogiri membuka hotline call center 110 dan layanan pengaduan ke Kapolres Wonogiri melalui nomor WhatsApp (WA) untuk melayani permintaan informasi kepolisian atau aduan permasalahan.
Baca Juga:LENGKAP! Ini Cerita Penemuan Mayat Wanita Dicor di Wonogiri, Semua Bermula dari....
"Masyarakat bisa menghubungi melalui pesan WhatsApp di nomor 082131152004 yang aktif 24 jam," kata Kapolres.
Kapolres, menambahkan, akan terus melaksanakan pemberantasan praktik-praktik premanisme secara rutin, untuk menjaga situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Wonogiri tetap aman dan kondusif. Demi mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Kabupaten Wonogiri.
Polda Jawa Tengah sendiri menangkap 290 orang preman di berbagai wilayah di provinsi itu selama sembilan hari pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025.
"Sejak dimulai 12 Mei 2025, tercatat penindakan terhadap 186 kasus dengan jumlah pelaku yang diamankan mencapai 290 orang," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto.
Ia menyebut operasi yang menyasar tindak premanisme tersebut menunjukkan hasil positif.
Baca Juga:Terungkap! Ini Motif Pembunuhan Wanita di Wonogiri hingga Jasadnya Dicor Pelaku
Menurut dia, angka kejadian kriminalitas mengalami penurunan selama pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025.