SuaraSurakarta.id - Presiden ke-7 RI Jokowi menegaskan jika Kasmudjo memang bukan pembimbing skripsinya saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
Kasmudjo sendiri juga sudah memberikan keterangan memang bukan pembimbing skripsinya.
"Ya, memang bukan pembimbing skripsi, Pak Kasmudjo memang bukan pembimbing skripsi kok. Pembimbing skripsi saya itu adalah Prof Dr Ir Ahmad Sumitro," terangnya, Jumat (23/5/2025).
Jokowi menjelaskan jika sosok Kasmudjo merupakan pembimbing akademik.
Baca Juga:Mediasi Buntu, Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Dipastikan Lanjut ke Persidangan
"(Pak Kasmudjo sendiri sebagai apa) Ya pembimbing akademis," tandas dia.
Seperti diketahui, nama Kasmudjo ikut terseret dalam kasus gugatan dugaan ijazah Jokowi palsu. Bahkan Kasmudjo turut dilaporkan ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman terkait ijazah palsu Jokowi.
Kasmudjo juga telah menyampaikan memang bukan pembimbing skripsi Jokowi tapi dosen pembimbing akademik.
"Bukan sama sekali (dosen pembimbing skripsi)," jelasnya.
Kasmudjo menyebut kalau dosen pembimbing skripsi Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof Sumitro.
Baca Juga:Pengacara Muhammad Taufiq Pengugat Ijazah Jokowi Tersandung Hukum Kasus Pelecehan
"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita, karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui, tidak ada prosesnya. Karena pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya dan yang nguji ada sendiri," jelas dia.
Jokowi Temui Kasmudjo
Diberitakan sebelumnya, Jokowi sempat menemui Kasmudjo di tengah kasus dugaan ijazah palsu, Selasa (13/5/2025).
Kasmudjo merupakan salah satu dari pimpinan UGM yang digugat dan dilaporkan ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih, celana hitam dan sepatu tiba di rumah Kasmudjo dengan menaiki mobil Toyota Alphard hitam. Ia disambut langsung oleh Kasmudjo dan istrinya.
Jokowi mengatakan kedatangannya ke mantan dosen pembimbing akademiknya karena beliau digugat.
"Ya saya ke sana karena saya membaca, beliau Pak Ir Kasmudjo, kemudian Dekan Fakultas Kehutanan, Rektor UGM digugat. Beliau inikan sudah tua, sudah sepuh," terangnya.
Jokowi menegaskan siap membantu mantan dosen pembimbing akademiknya dari sisi tim hukumnya.
"Saya ke sana untuk mengkonfirmasi apakah mungkin saya bisa membantu dari sisi tim hukumnya. Ternyata sudah dibantu dari Fakultas Kehutanan UGM," jelas dia.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga bernostalgia semasa kuliah dibimbing Kasmudjo. Mereka berbincang berbicara mengenai pelajaran-pelajaran dulu.
Karena beliau itu yang memegang penuh di laboratorium dan teorinya yang mengenai struktur dan sifat kayu.
"Jadi mengecek satu-satu, ini kayu apa, og merbabu, ini kayu apa kayu jati, ini kayu apa, kayu mahoni, baunya seperti apa. Beliau Pak Ir Kasmudjo itu jagonya," paparnya.
Jokowi mengatakan kalau beliau itu biasa saja saat menanggapi gugatan soal ijazahnya. "Ya beliau, ya biasa saja," imbuh dia.
Soal polemik ini yang sudah menyeret beliau (Kasmudjo) yang tidak ada hubungannya, Jokowi menyebut sebetulnya hal yang ringan tetapi ya memang harus diselesaikan di ranah hukum.
"Karena kalau nggak berkepanjangan terus," tandasnya.
Sebelumnya, Kasmudjo mengungkap pertemuannya dengan mantan anak didiknya pada Selasa (13/5/2025) kemarin.
Dia mengaku pertemuan kemarin merupakan kali pertama setelah Jokowi lulus kuliah dan menjadi Presiden RI hingga tak lagi menjabat sekarang.
"Belum pernah ketemu [sebelum ini], baru sekali itu," kata Kasmudjo saat ditemui di kediamannya di daerah Pogung Kidul, Sinduadi, Mlati, Sleman, Rabu (14/5/2025).
"Ya, kira-kira, 3/4 jam, hampir 45 menit, ya, kira-kira," imbuhnya.
Diceritakan Kasmudjo, kunjungan Jokowi itu sebelumnya diinformasikan oleh anggota kepolisian.
Dia bahkan tak berkomunikasi langsung dengan Jokowi perihal kedatangannya itu.
"Saya lewat pak polisi yang ke sini [ngasih tahu]. Jadi, saya tidak ada komunikasi langsung bahwa mau ke sana, mau ke sini, mau nengok dan sebagainya," ungkapnya.
Kontributor : Ari Welianto