Sapto mengatakan dalam pembongkaran ini sempat ada penolakan dari warga. Tapi setelah dilakukan sosialisasi dan penjelasan terkait masalah ini, sehingga meraka paham dan minta ada yang bongkar sendiri.
"Alhamdulillah, yang namanya kita melakukan penertiban itu mestinya ada. Tapi begitu kita sampaikan hal-hal yang benar kepada warga dan bisa diterima," kata dia.
Untuk sosialisasi, lanjut dia, sudah dilakukan sebelum bulan ramadan kemarin. Kemudian disepakati untuk pembongkaran dilakukan saat ini.
![Petugas sedang membongkar bangunan liar di Jalan Tentara Pelajar Solo, Senin (28/4/2025).[Suara.com/Ari Welianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/28/21554-bangunan-liar-solo.jpg)
"Sosialisasi sebelum puasa sudah kita lakukan, kemudian deadline waktu sampai 14 April. Maksimal mau dilakukan pembongkaran sendiri, monggo tapi itu diberi waktu sampai seminggu," jelasnya.
Baca Juga:Nekat Bawa Miras di Konser Iwan Fals, Puluhan Penonton Diciduk Polisi
Sementara itu salah satu warga yang terkena, Bayu Pratama mengatakan tidak ada masalah bangunannya dibongkar.
"Tidak keberatan. Memang ada di atas saluran drainase dan bukan miliknya juga. Ini sudah tiga tahun," papar dia.
Bayu menambahkan sudah ada sosialisasi sebelum puasa kemarin dan dilakukan sekali. Ini tadi dibongkar sama petugas sama ada tukang sendiri.
"Sosialisasi hanya sekali saja sebelum puasa. Harapannya ada perbaikan drainase lagi di Jalan Tentara Pelajar ini. Karena kalau hujan sering ada genangan," pungkas RT 05 RW 21 Kelurahan Gilingan ini.
Sementara Kepala DPUPR Solo Nur Basuki membenarkan adanya koordinasi dengan Satpol PP perihal penggunaan alat berat dalam upaya penegakan Perda.
Baca Juga:Persis Solo vs Persita Tangerang,525 Personel Gabungan Dikerahkan
"Memang ada permintaan dari Satpol PP untuk pengerahan alat berat dalam kegiatan itu. Senin nanti kita damping untuk pembongkaran bangunan liar yang ada di atas drainasenya dan upaya pembersihan sisa material yang dibongkar," ujar Nur Basuki.