"Sampai saat ini masih sedikit, belum sampai 50 sekolah. Tapi ini saya cek SPPG terakhir itu yang baru-baru banyak, target bulan ini semoga terdistribusi tambahan dengan cepat," paparnya.
Respati menambahkan untuk program MBG ini inginnya siswa SD dan SMP dulu. Lalu ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
"Jadi selain sekolah itu yang juga kita sasar. Kita upayakan bulan ini segera dan kita dorong untuk SPPG cepat berjalan dan terserap," pungkas dia.
Khusus untuk Kota Susu, menu makanan yang disajikan ternyata bekerja sama dengan Wong Solo Group sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca Juga:Wartawan Diancam dan Ditempeleng Ajudan Kapolri, Ketua PWI Solo: Ini Memalukan!
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Gagaksipat, Boyolali, mendistribusikan lebih dari 12 ribu porsi makanan bergizi ke 100 sekolah, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK.
"Langkah yang kami lakukan ini sebagai bentuk dukungan terhadap visi sosial pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," kata Owner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo.
Puspo memaparkan, pihaknya berbangga bisa berkontribusi dalam pemenuhan gizi siswa di Boyolali.
"Program ini tidak hanya berfokus pada kesehatan anak-anak, tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal,” ujar dia.
Dua SPPG di Gagaksipat dibangun dengan investasi Rp10 miliar dan melibatkan 150 karyawan lokal yang telah dilatih untuk memastikan operasional dapur sesuai standar higienis BGN. Dalam waktu 22 hari, fasilitas fisik, peralatan masak, hingga delapan unit mobil distribusi berhasil disiapkan.
Baca Juga:Kebersamaan Keluarga Keraton Solo Warnai Hajad Dalem Sungkeman Idul Fitri
Puspo menyebut dapur SPPG memerlukan pasokan besar setiap harinya, seperti 300 kg daging, 250 kg sayuran, ratusan telur ayam, dan 530 kg buah-buahan. Semua bahan baku didapatkan dari petani, peternak, dan pedagang lokal.