Pura Mangkunegaran menjadi bukti nyata bahwa wisata budaya bukan hanya pelengkap dalam pariwisata daerah, tetapi bisa menjadi daya tarik utama, terutama jika dikelola dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif.
Solo pun kembali menegaskan identitasnya sebagai kota budaya yang tak lekang oleh zaman, bahkan semakin relevan di tengah modernitas.
Mangkunegaran telah berdiri sejak tahun 1757, didirikan oleh Raden Mas Said yang setelahnya dikenal sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro I, merupakan atap untuk tinggal, sarana untuk mengabdi, wadah untuk berkembang, serta ruang bersuka.
Sebagai salah satu pilar pelestari dan pengembang kebudayaan Jawa, Mangkunegaran berkomitmen untuk berusaha menjawab permasalahan masa kini melalui penciptaan karya-karya kebudayaan yang relevan dengan zaman dan mampu menghadapi tantangan yang ada.
Baca Juga:One Way dan Contraflow Kunci Kelancaran Arus Balik Lebaran 2025
Kontributor : Ari Welianto