Ijazahnya Masih Dipersoalkan, Jokowi: Fitnah Murahan yang Diulang-ulang!

Jokowi menanggapi munculnya ijazah yang dianggap palsu dengan santai.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 27 Maret 2025 | 13:46 WIB
Ijazahnya Masih Dipersoalkan, Jokowi: Fitnah Murahan yang Diulang-ulang!
Presiden ketujuh Jokowi saat memberikan keterangan pers dalam acara buka bersama yang digelar Partai NasDem di NasDem Tower, Jumat (21/3/2025). [Tangkapan Layar]

SuaraSurakarta.id - Isu soal Ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali  beredar dan ramai di media sosial (medsos).

Jokowi menanggapi munculnya ijazah yang dianggap palsu dengan santai.

"Ya itu fitnah murahan yang diulang-ulang terus," terangnya saat ditemui, Kamis (27/3/2025).

Jokowi mengatakan dari UGM dulu sudah menyampaikan soal ijazah itu. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan. 

Baca Juga:Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja

"Teman juga banyak sekali yang menyampaikan," jelas dia.

Cek Fakta Ijazah Jokowi Palsu (Turnbackhoax.id).
Cek Fakta Ijazah Jokowi Palsu (Turnbackhoax.id).

Jokowi menegaskan tidak masalah jika kasus ini akan terus terulang lagi ke depannya.

"Ya nggak apa-apa. Kalau saya nggak bosan sih," ungkapnya.

Jokowi pun meminta kepada yang mendalilkan untuk membuktikan terkait ijazah itu palsu atau tidak.

"Tapi sekali lagi, yang mendalilkan itu yang membuktikan. Jangan saya yang suruh membuktikan, yang mendalilkan itu harus membuktikan," papar dia.

Baca Juga:Menuju Posisi Ketua Wantimpres, Jokowi: Itu Kewenangan Penuh Presiden Prabowo

Seperti diketahui ijazah Jokowi di UGM diragukan keasliannya oleh mantan dosen Universitas Mataram Rismon Hasiholan Sianipar. 

Ijazah Jokowi diragukan keasliannya karena menggunakan font times new roman. Di mana font itu belum eksis pada tahun 1980-1990, saat Jokowi lulus kuliah.

Sebelumnya, pihak UGM juga memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut. Dalam siaran pers yang dikeluarkan di situs resmi Universitas Gadjah Mada, pihak universitas menyayangkan tuduhan yang dilayangkan oleh mantan dosen di Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.

Rismon mencurigai keaslian ijazah Jokowi karena menemukan bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan jenis huruf Times New Roman. Menurutnya, rupa huruf tersebut belum ada di era 1980-an. Hal tersebut kemudian dibantah oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta.

Menurut Sigit, Rismon sebagai seorang dosen seharusnya mampu menyimpulkan informasi yang didasarkan pada fakta dan metode penelitian yang baik.

Skripsi Jokowi. [Dok. UGM]
Skripsi Jokowi. [Dok. UGM]

Pasalnya, Rismon dinilai hanya melihat ijazah dan skripsi milik Jokowi, alih-alih membandingkannya dengan ijazah dan skripsi yang juga diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan UGM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini