Sementara itu Bupati Karanganyar Rober Christanto mengatakan pemberian THR dari hasil BUMDes ini baru kali pertama terjadi di Kabupaten Karanganyar.
"Hari ini, kita melihat bahwa Berjo mampu menyejahterakan masyarakatnya. Apa yang sudah dihasilkan dikembalikan lagi untuk kepentingan masyarakat," papar dia.
"Saya sangat mengapresiasi Pemdes Berjo yang berhasil mewujudkan program unggulannya 3 SBS (Semua Bisa Sarjana, Semua Bisa Sehat dan Semua Bisa Sejahtera)," lanjutnya.
Rober menambahkan berharap apa yang sudah dijalankan oleh Pemdes Berjo bisa menular ke desa-desa lain.
Baca Juga:Imbas THR Terhutang, Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tegas ke PT Sritex

"Tahun ini THR Rp 500.000, tahun depan harus bisa naik lagi. Artinya desa dan warga harus sama-sama membangun dan menjaga Desa Berjo dengan baik agar pendapatan desa naik dan naik terus," pungkas dia.
Desa Berjo adalah desa wisata yang terletak di Kabupaten Karanganyar tepatnya di lereng Gunung Lawu. Berada di ketinggian + 1.500 mdpl, dengan suhu udara rata — rata + 22 °C hingga 32 °C.
Desa Berjo terkenal sebagai daerah tujuan wisata di Kabupaten Karanganyar dan Indonesia. Destinasi wisata yang sudah banyak dikenal wisatawan antara lain: Candi Sukuh dan Air Terjun Jumog.
Bahkan desa tersebut mampu bersaing dengan wilayah lain di Karanganyar yang juga memiliki wisata alam, seperti Tawangmangu dengan wisata andalan air terjun Grojogan Sewu.
Desa Berjo memiliki potensi yang belum dikelola dengan baik, satu di antaranya adalah Telaga Madirda, dengan status tanah kas desa seluas kurang lebih 7 hektar.
Baca Juga:Awas Longsor, Boyolali dan Karanganyar Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi
Telaga ini memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan sebagai bentuk usaha memulihkan ekonomi masyarakat desa.