Tolak RUU TNI, Mahasiswa UNS Demo di Depan DPRD Solo

Dalam aksinya para mahasiswa juga menutup sebagian ruas Jalan Adi Sucipto

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 Maret 2025 | 20:56 WIB
Tolak RUU TNI, Mahasiswa UNS Demo di Depan DPRD Solo
Aksi puluhan mahasiswa UNS tolak revisi RUU TNI di depan Gedung DPRD Kota Solo, Rabu (19/3/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Puluhan mahasiswa Universitas Sebelah Maret (UNS) Solo menggelar aksi penolakan Revisi Undang-Undang TNI atau RUU TNI, Rabu (19/3/2025) petang.

Aksi yang digelar di depan Gedung DPRD Solo ini, para mahasiswa membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan, seperti 'Hapuskan RUU TNI', 'Batalkan RUU TNI', 'Pulangkan TNI ke Barak', hingga 'Supremasi Sipil'.

Dalam aksinya para mahasiswa juga menutup sebagian ruas Jalan Adi Sucipto. Mereka duduk sambil berorasi secara bergantian.

Presiden BEM UNS, Muhammad Faiz Yuhdi menegaskan bahwa aksi ini untuk memperingatkan DPRD Solo yang seharusnya menjadi representasi masyarakat daerah.

Baca Juga:Kolaborasi Inspiratif: Ibu-ibu Acacia Residence dan UNS Ciptakan Batik Karya Sendiri

"Di sini kita teman-teman daerah ingin memperingatkan DPRD yang seharusnya menjadi representasi masyarakat daerah. Untuk nanti mereka bisa menyampaikan, masih ada waktu masih ada harapan sebelum besok disahkan," terangnya, Rabu (19/3/2025).

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menyampaikan petisi saat konferensi pers di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Senin (17/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menyampaikan petisi saat konferensi pers di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Senin (17/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Sore hari ini kita turun untuk mengawal dari daerah yang harapannya dari DPRD Solo terbuka dialog dengan kita," jelas dia.

Faiz menjelaskan RUU TNI justru tentang bagaimana melibatkan militer ke dalam ranah-ranah sipil. Sehingga hal itu jelas akan membatasi ruang gerak masyarakat sipil. 

"Ini justru ditakutkan terjadi orde baru jilid 2. Kita ketahui bersama bahwa tempo sebelumnya orde baru dimana militer memegang kekuasaan penuh," ungkapnya.

Faiz mengatakan banyak sekali tragedi yang tidak pro rakyat. Sehingga sebelum hal itu terjadi maka dengan tegas lantang menolak hal tersebut.

Baca Juga:BRI dan UNS Gelar Program Pendampingan New Desa BRILiaN Batch 2 untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa

Menurutnya aksi hari ini lebih banyak mencerdaskan saja. Karena dengan judul kuliah di jalan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini