PMK Menyebar Luas di Sragen, 20 Kecamatan Jadi Zona Merah

Sampai dengan saat ini ada 64 ekor sapi yang mati dengan indikasi terserang virus PMK.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 02 Januari 2025 | 22:56 WIB
PMK Menyebar Luas di Sragen, 20 Kecamatan Jadi Zona Merah
Sebaran virus PMK di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2024). ANTARA/Aris Wasita

SuaraSurakarta.id - Virus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyerang ternak sapi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, selama beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data milik Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, sampai dengan Kamis penyebaran virus PMK sudah merata di 20 kecamatan.

Jumlah kasus aktif hingga saat ini mencapai 675 ekor dan kasus baru 21 ekor. Sedangkan jumlah sapi yang sembuh dari PMK sebanyak tujuh ekor.

Sampai dengan saat ini ada 64 ekor sapi yang mati dengan indikasi terserang virus PMK.

Baca Juga:Kronologi Atap SD Negeri di Sragen Roboh dan Timpa 3 Siswa, Satu Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Terkait hal itu, petugas Medic Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Sragen drh Ana Margaretha mengatakan kasus PMK di Sragen penyebarannya sangat cepat.

Penyebaran virus ini dari berbagai media, baik melalui pengunjung kandang, lalu lintas ternak, alat transportasi, maupun pakan.

"Ini penyebarannya lebih cepat dari bakteri. Pokoknya sarana yang kontak dengan sapi itu menjadi sarana penularan. Droplet itu virus juga bisa menular melalui udara," kata dia, Kamis (2/1/2025).

Menyikapi kondisi tersebut, dikatakannya, Pemkab Sragen sudah melakukan penanganan serius terhadap penularan virus.

Beberapa upaya yang dilakukan melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada para peternak.

Baca Juga:BREAKING NEWS! Atap SD Negeri di Sragen Roboh, Tiga Siswa Tertimpa dan Terluka

Sejauh ini, pihaknya juga sudah melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji laboratorium melalui kerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates.

"Kami juga menyelenggarakan pengobatan gratis. Namun baru beberapa karena kondisi dana juga kurang. Saat ini kami baru mengajukan dana di APBD P dan dibantu Baznas," katanya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini