Mengapa 1 Januari Jadi Awal Tahun Baru? Sejarah Panjang hingga Tahun Baru 2025

Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan modern, tetapi berakar dari sejarah panjang yang melibatkan reformasi besar dalam sistem penanggalan.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB
Mengapa 1 Januari Jadi Awal Tahun Baru? Sejarah Panjang hingga Tahun Baru 2025
Ilustrasi Kalender Januari 2025. [Unsplash]

Pengaruh Kristen dan Kalender Gregorian

Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, banyak negara Kristen di Eropa mengubah awal tahun menjadi 25 Maret (Pesta Kabar Sukacita) atau 25 Desember (Natal) untuk mencerminkan signifikansi religius.

Namun, pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan Kalender Gregorian untuk memperbaiki ketidaktepatan Kalender Julian.

Selain menyelesaikan masalah tahun kabisat, kalender Gregorian juga mengukuhkan tanggal 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.

Baca Juga:7 Tips Bakaran di Malam Tahun Baru Supaya Aman dan Enak

Meskipun Kalender Gregorian diperkenalkan pada tahun 1582, adopsinya tidak seragam di seluruh dunia. Negara-negara Katolik seperti Italia, Spanyol, dan Portugal segera mengadopsinya, sementara negara-negara Protestan dan Ortodoks menerimanya beberapa abad kemudian.

Inggris dan koloninya, misalnya, baru mulai mengikuti kalender Gregorian pada tahun 1752. Seiring waktu, kalender ini menjadi standar internasional, dan 1 Januari diakui secara global sebagai awal tahun baru.

Dengan demikian, penetapan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru Masehi merupakan hasil evolusi tradisi budaya, reformasi kalender, dan konsensus internasional yang berkembang selama berabad-abad.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga:Catat Lur! 5 Kafe Buka 24 Jam di Solo, Cocok untuk Begadang di Malam Tahun Baru 2025

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini