Ketua KPU Solo Akan Dilaporkan PDIP ke DKPP, FX Rudy: Seharusnya Dia Netral!

Rudy mengaku tidak membutuhkan informasi-informasi seperti yang disampaikan Bambang kepada pengurus DPC.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 Oktober 2024 | 18:11 WIB
Ketua KPU Solo Akan Dilaporkan PDIP ke DKPP, FX Rudy: Seharusnya Dia Netral!
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2024). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan sebagai peserta pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertindak netral dan profesional. 

Hal itu diungkapkan FX Rudy terkait Ketua KPU Solo Bambang Christanto yang bakal dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) oleh kader PDIP Solo.

Pasalnya Bambang diduga berusaha ikut campur urusan PDIP dengan memberikan informasi palsu kepada sejumlah pengurus struktural partainya

Rudy mengaku tidak membutuhkan informasi-informasi seperti yang disampaikan Bambang kepada pengurus DPC.

Baca Juga:Andika Perkasa Akui Kalah Start Dibanding Rival, PDIP Telat Beri Rekomendasi?

Apalagi informasi itu ternyata fitnah dan hendak membunuh karakter kedua kadernya.

"KPU harus netral, tapi yang terjadi  malah cawe-cawe urusan partai. Sudah mengobok-obok partai kami. Dia sudah melampaui kewenangan dan melanggar kode etik sebagai pejabat negara pelaksana pemilu," kata Rudy, Selasa (8/10/2024).

Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan akan membela habis-habisan kader partainya yang difitnah tersebut. 

"Saya yakin informasi itu sama sekali tidak benar. Kalau ada yang mencubit sedikit pun ketua partai harus bertanggung jawab. Jangan sampai ada yang menyakiti dan sebagainya," tegas dia.

Ketua Bidang Analisa dan Strategi Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Solo, Muchus Budi Rahayu sebelumnya menjelaskan, bentuk campur tangan yang dilakukan ketua KPU itu memberikan informasi palsu kepada sejumlah pengurus struktural partai.

Baca Juga:Daftar Pemilih Tetap Pilkada Solo Bertambah Dibanding Pilpres, Segini Jumlahnya

Informasi tersebut ditengarai memiliki motif agar PDIP tidak solid, informasinya mengandung fitnah dan adu domba agar terjadi saling curiga di antara para kader.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini