Macet dan Polusi Mengancam, Pakar UNS: Aglomerasi Solusi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Solo Raya

Kota Solo kini semakin dilirik investgor dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu tentu juga akan memberikan dampak positif ke daerah sekitar

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Juni 2024 | 09:53 WIB
Macet dan Polusi Mengancam, Pakar UNS: Aglomerasi Solusi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Solo Raya
Ilustrasi Kondisi kemacetan di Kota Solo, Jawa Tengah. (Suara.com/Ari Purnomo)

SuaraSurakarta.id - Kota Solo kini semakin dilirik investgor dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu tentu juga akan memberikan dampak positif ke daerah sekitar. 

Namun demikian, peningkatan industri  juga akan berdampak pada lingkungan dan kualitas udara. Apalagi jika investasi hanya difokuskan di Kota Solo saja. 

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Ferry S Indrianto menyebut Solo, menarik bagi investor.

"Pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Solo Raya saat ini berada di Kota Solo, sehingga di mata investor atau publik luar banyak yang ingin berinvestasi di Kota Solo," katanya dikutip dari ANTARA di Solo, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga:Jelang Lengser, Gibran Akui Masih Punya PR Berat untuk Solo

Ia mengatakan menyikapi kondisi tersebut perlu ada dorongan agar aglomerasi Solo Raya dapat segera terealisasi.

"Aglomerasi yang sering saya gaungkan itu adalah bagaimana tersedia lapangan pekerjaan, bagaimana pertumbuhan itu secara inklusif, bermakna dalam sebuah wilayah," katanya.

Dengan capaian pertumbuhan ekonomi di Solo saat ini, dikatakannya, ikut mempengaruhi berkurangnya angka pengangguran di daerah tersebut.

"Jadi pertumbuhan ekonomi Solo ini jangan sampai terhenti oleh sesuatu yang tidak relevan," katanya.

Oleh karena itu, ia mendorong aglomerasi agar pertumbuhan ekonomi di Solo yang mengarah positif dapat terjadi juga di daerah lain.

Baca Juga:Potensi Aglomerasi Solo Raya, Persaingan Ekonomi Dinilai Lebih Kompetitif

"Tidak ada ruginya, malah kalau tidak aglomerasi ruginya makin besar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak