Srawung Ben Ora Suwung: Menemukan Makna Kehidupan di Tengah Kompleksitas Sosial

Titilaras, Srawung Emak dan Ke.ruang membuka sebuah ruang pertemuan.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 10 Juni 2024 | 09:54 WIB
Srawung Ben Ora Suwung: Menemukan Makna Kehidupan di Tengah Kompleksitas Sosial
Jamuan di hari Selasa Pahing ini diberi tajuk Srawung Ben Ora Suwung yang berlansung ruang depan di Titilaras Kedai Kopi dan Teh, Pasar Gede Solo, Selasa (4/6/2024). [Dok Pribadi]

Perihal perjuangan tokoh Re dimaknai secara berbeda sesuai dengan pengalaman masing-masing pembaca, yaitu Ratih dan Syakila. Sebelumnya Roos mengecap rasa perihal Kisah Kasih Dari Dapur yang membawa kembali ingatan akan kota Makasar.

Keragaman buku semakin terlihat ketika satu persatu buku keluar dari tas Yuni, Dila, Yasmin, Ario, Yudi, Dita, Tri, Arika, serta Isnaini.

Mulai dari novel grafis Chicken Soup for the Soul Perjalanan Ajaib, novel terjemahan Scheduled Suicide Day, novel Pengantin-Pengantin Tua, Salju Di Pantai Cinta Scheveningen hingga bacaan macam Filosofi Teras, Psikologi Raos Dalam Wayang, Kita dan Mereka serta Finding God yang mencari tautan fenomena sains dengan kedalaman nilai agama. Fitria sendiri tak ragu memilih buku Empowered Mom (Mother Empowers) sebagaimana Tri memungut How To Friends & Influence People dan Yudi yang membawa buku serupa kalender berbahasa Perancis Peuples du Monde.

Para pembaca tampak berbagi pengalaman secara jujur tanpa ada pretensi untuk memberi analisa yang bombastis seperti di berbagai media pada umumnya.

Baca Juga:Penyaluran Bansos dan PKH di Solo: Kisah Petugas Antar Langsung ke Rumah Penerima

Apresiasi laik disematkan juga kepada mereka yang secara jujur menyampaikan kesan secara polos bahwa membaca bukan perkara mudah mengingat lingkungan keluarga tidak memperkenalkan aktivitas tersebut sejak kecil.

Pengalaman ini tentu membahagiakan mengingat selama ini forum sejenis seringkali diidentikkan dengan kalangan yang memiliki budaya literasi tinggi.

Hal ini tentu membahagiakan, mengingat Srawung Ben Ra Suwung dirancang untuk memberi ruang nyaman bagi siapapun yang tertarik dengan aktivitas membaca tanpa pandang bulu.

Selesai acara, tampak beberapa orang masih berkumpul dan melanjutkan obrolan lebih dalam. Ada juga yang lebih memilih untuk melanjutkan percakapan di tempat lain ataupun langsung pulang ke rumah untuk beristirahat.

Kebahagiaan yang terpancar dari wajah menyiratkan harapan akan ada seri berikutnya. Lokasi pertemuan sudah mulai disusun untuk berjumpa 40 hari ke depan.

Baca Juga:Asrama Haji Donohudan Sudah Layani 6.124 Calhaj dari Jawa Tengah, 15 Kloter Sudah Berangkat ke Tanah Suci

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini