Waspada! Ini Lima Risiko Kesehatan yang Sering Terjadi pada Jamaah Haji

Ada lima risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah saat mengikuti kegiatan ibadah haji di Arab Saudi

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 02 Mei 2024 | 09:47 WIB
Waspada! Ini Lima Risiko Kesehatan yang Sering Terjadi pada Jamaah Haji
Ilustrasi jahaam haji saat berada di Tanah Suci (Pexels)

SuaraSurakarta.id - Setelah perayaan hari raya Idul Fitri, mulai masuk musim haji. Para jamaah yeng berkesempatan datang ke tanah suci pun mulai mempersiapkan diri. 

Namun demikian, Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menyebut ada lima risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah saat mengikuti kegiatan ibadah haji di Arab Saudi.

"Ibadah haji merupakan salah satu jenis ibadah yang 90 persen kegiatannya (menggunakan) fisik. Tak terasa, sebentar lagi kloter pertama akan diberangkatkan pada 12 Mei menuju Madinah. Jamaah akan masuk Asrama Haji Pondok Gede untuk memastikan kesehatan tahap akhir pada 11 Mei," kata Ngabila dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/5/2024).

Ngabila menuturkan selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran jamaah menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan. Berada di negara yang memiliki kondisi cuaca dan iklim yang berbeda dapat meningkatkan risiko kesehatan jadi terganggu.

Baca Juga:97 Persen Jemaah Calon Haji Embarkasi Solo Sudah Diterbangkan ke Tanah Suci

Menurut dia, ada lima risiko kesehatan yang sering ditemukan pada jamaah haji yakni kelelahan akibat tidak terbiasa bergerak dalam waktu yang cukup lama dan terkena heat stroke (serangan panas) yakni kondisi di mana tubuh tak lagi bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.

Penderitanya dapat mengalami tubuh gemetar, tubuh tidak mengeluarkan keringat, kebingungan hingga pingsan atau koma.

Risiko lainnya adalah terkena pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung serta kehilangan memori (demensia).

Maka dari itu, Ngabila menjelaskan pemerintah berupaya untuk melakukan tes kesehatan sebelum jamaah berangkat agar kondisi fisik yang bersangkutan dipastikan sehat, layak terbang dan tidak terkena penyakit menular seperti tuberkulosis, pneumonia atau gagal jantung.

Tahun ini, katanya, pemerintah juga menyediakan pendamping lansia untuk memonitor kesehatan jamaah lansia dengan lebih ketat.

Baca Juga:Satu Jemaah Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal Dunia di Dalam Pesawat

Di samping layanan yang diberikan oleh pemerintah, Ngabila menganjurkan jamaah untuk menghindari risiko tersebut dengan mengikuti tiap anjuran teknis yang diarahkan oleh ketua regu hingga petugas kloter setiap waktu agar kesehatan tetap terjaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini