Jadi Wakil Presiden, Gibran Ungkap Alasan Buka Call Center dan Medsos untuk Warga

Gibran menegaskan komunikasi lewat media sosial (medsos) akan tetap dilakukan.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 21 April 2024 | 14:57 WIB
Jadi Wakil Presiden, Gibran Ungkap Alasan Buka Call Center dan Medsos untuk Warga
Cawapres Gibran Rakabuming Raka. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Usai dilantik sebagai wakil presiden (wapres), Gibran Rakabuming Raka akan membuka call center untuk masyarakat.

"Harus, wajib dong," kata Gibran, Minggu (21/4/2024).

Gibran menegaskan komunikasi lewat media sosial (medsos) akan tetap dilakukan. Karena itu sangat efektif sekali untuk berkomunikasi dengan warga.

"Sangat efektif," ungkapnya.

Baca Juga:Lokal Brand Aerostreet Terus Gandeng Gibran, Bakal Luncurkan Sepatu Gibran Seri 4, Ini Bocorannya

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengakui beberapa bulan terakhir ini nomor whatsapp (Wa)nya masih ada di sosmed.

Menurutnya, ada masukan-masukan, evaluasi, kritikan dan keluhan ke Wa, itu bukan dari warga Solo saja tapi seluruh Indonesia. 

"Karena posisi saya masih sebagai wali kota, ya saya bisanya hanya mengkomunikasikan dengan orang-orang terkait, pimpinan-pimpinan terkait. Contohnya ya masalah kelistrikan ini, ya sesuai kapasitas saya," paparnya.

Gibran mengatakan cukup banyak warga dari luar Kota Solo yang memberikan masukan, kritikan hingga keluhan lewat Wa.

"Akeh (banyak) banget, takoko (tanya aja) tim ulas (Unit Layanan Aduan Masyarakat). Sebagian besar itu dari luar Solo, termasuk dari Indonesia bagian Timur," sambung dia.

Baca Juga:Ganjar Terbuka Bertemu Siapapun, Gibran Klaim Siap BerKomunikasi Lagi

Ayah Jan Ethes Srinarendra sebisa mungkin mengakomodir atau membantu masukan dan keluhan warga yang masuk itu.

"Sebisa mungkin dan sesuai kapasitas saya lah. Kapasitas saya banyak mengkomunikasikan, misal soal listrik dikomunikasikan dengan PLN dan lain-lain," katanya.

Gibran sendiri merasa bersyukur atas masukan, keluhan dan kritikan dari warga. Itu cukup bagus dan keluhan yang masuk itu berbagai macam, ada infrastruktur, mafia tanah. 

"Alhamdulillah, banyak masukan-masukan bagus. Pastinya itu semua jadi PR ke depan," jelasnya.

"Kalau dulu yang masuk dari sebatas Solo atau orang nyasar paling jauh Colomadu atau Sukoharjo. Sekarang nanti Papua ya lapornya di sini tapi tidak masalah," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini