Tarawih Sebaiknya Tidak Dilakukan Full Satu Bulan? Begini Penjelasan Gus Baha

Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat muslim pada setiap malam selama bulan Ramadan

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 16 Maret 2024 | 15:09 WIB
Tarawih Sebaiknya Tidak Dilakukan Full Satu Bulan? Begini Penjelasan Gus Baha
Gus Baha. (Facebook/Gus Baha)

SuaraSurakarta.id - Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat muslim  pada setiap malam selama bulan Ramadan. Banyak umat muslim yang tidak ingin ketinggalan melaksanakan ibadah yang satu ini. Umumnya, salat tarawih dilakukan secara berjamaah.

Namun, salah satu pendakwah asal Rembang, K.H Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha mengatakan bahwa tarawih sebaiknya tidak dilakukan (ulama) selama satu bulan penuh. Ia mengatakan bahwa dirinya belum pernah melaksanakan salat tarawih full satu bulan Ramadan.

“Saya belum pernah salat tarawih ramadan 30 hari genap, sampai sekarang. Tapi ya jangan ditiru. Ya, biasa. Tetangga-tetangga juga tau saya sering tidak tarawih,” tutur Gus Baha, dikutip dari unggahan TikTok pada akun @tadahbanyu dikutip pada Sabtu (16/3/2024).

Meski begitu, hal itu bukan berarti karena Gus Baha tidak suka dengan salat tarawih. Menurutnya, hal itu justru merupakan sunnah Rasulullah dan para ulama terdahulu.

Baca Juga:Sering Luput, 4 Aktivitas Ini Dapat Menghancurkan Pahala Puasa

“Jangan sampai tarawih itu full, setelah itu (takut) disebut wajib. Jadi, pasti ada bolongnya saya,” ujar Gus Baha dalam bahasa Jawa.

Lebih lanjut, Gus Baha mengaku jika hal itu tidak berlaku untuk masyarakat pada umumnya, ia khawatir orang-orang akan menyesal jika meniru hal itu. Sebab, bulan Ramadan hanya datang sekali dalam setahun.

“Tapi yang harus (hati-hati) ulama, ulama itu membawa banyak umat. Banyak satpam yang tidak bisa tarawih karena tugas. Banyak orang yang jual bakso tidak bisa tarawih. Ada kernet tidak bisa tarawih. Banyak umat Islam yang kepingin tarawih, tapi tidak bisa,” ungkap Gus Baha.

Lantaran hal itulah Gus Baha selalu mewanti-wanti agar para ulama tidak mudah mewajibkan umat muslim untuk melaksanakan salat tarawih setiap hari. Apalagi, setiap perbuatan para ulama akan selalu menjadi panutan bagi umat muslim.

“Kalau sampai ulama semua mewajibkan tarawih, ‘Ramadan sekali saja kok gak mau tarawih, Islam apa’, Loh, yang kepingin tarawih tapi ndak bisa itu banyak,” tutur murid Kiai Maimun Zubair itu.

Baca Juga:Ini Jadwal Azan Magrib Solo dan Sekitarnya pada 14 Maret 2024, Lengkap dengan Bacaan Doa Buka Puasa

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan, karena itulah Nabi Muhammad SAW hanya melaksanakan tarawih sampai hari keenam, setelahnya Nabi Muhammad salat sunnah di rumahnya sendiri.

“Selanjutnya, tidak ikut Tarawih, tapi salat di kediaman beliau,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini