Apresiasi Kreasi Indonesia 2024 Kemenparekraf: Peluang Emas bagi 10.000 Kreator Muda!

AKI akan melibatkan tujuh subsektor ekraf, yaitu kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, dan gim.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 06 Maret 2024 | 16:25 WIB
Apresiasi Kreasi Indonesia 2024 Kemenparekraf: Peluang Emas bagi 10.000 Kreator Muda!
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf kembali menghadirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) untuk tahun 2024. [Suara.com/ist]

SuaraSurakarta.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menghadirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) untuk tahun 2024.

Program ini, yang telah memasuki edisi keempatnya, tahun ini diperkaya dengan inovasi dan penambahan subsektor ekonomi kreatif, termasuk subsektor gim.

Dengan demikian, pada tahun 2024, AKI akan melibatkan tujuh subsektor ekraf, yaitu kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, dan gim.

Dalam edisi tahun ini, AKI menargetkan pendaftaran dari 10.000 pelaku ekonomi kreatif, yang nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan 360 peserta dari 12 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.

Baca Juga:Kinerja PNM Berdayakan Ekonomi Perempuan Lampaui Grameen Bank di Era Presiden Jokowi

Kota Bekasi terpilih sebagai lokasi awal pelaksanaan AKI 2024, diikuti oleh Serang, Singkawang, Magelang, Blitar, Denpasar, Palu, Toba, Ternate, Tanjung Pinang, Labuan Bajo, dan Merauke.

Periode pendaftaran AKI 2024 telah dibuka mulai 12 Februari hingga 31 Maret 2024. Program ini terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia minimal 17 tahun, memiliki KTP dan NPWP, dan berdomisili di Indonesia, tanpa biaya pendaftaran alias gratis. Akan tetapi, ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon peserta tergantung pada subsektor yang dipilih.

Untuk subsektor kuliner, kriya, fesyen, dan aplikasi/gim, calon peserta diharuskan untuk memiliki usaha yang telah berjalan minimal selama 6 bulan dan menyertakan surat keterangan usaha. Sementara itu, untuk subsektor musik dan film, diperlukan karya orisinal terbaru (dalam 2 tahun terakhir), dengan ketentuan khusus seperti penyertaan video klip untuk musik dan afiliasi dengan rumah produksi untuk film, bukan individu.

Para kreator muda Indonesia yang memenuhi kriteria tersebut dapat mendaftar melalui tautan yang tersedia di akun Instagram @apresiasikreasiindonesia. Setelah memilih subsektor yang sesuai dan mengisi formulir pendaftaran, seluruh calon peserta akan mengikuti proses kurasi yang dilaksanakan pada 1-3 April 2024 oleh tim kurator profesional untuk menentukan peserta yang layak mengikuti tahapan selanjutnya dari program.

Peserta yang terpilih akan berkesempatan menghadiri sesi Techmet dan Temu Sapa pada tanggal 4 April bersama dengan calon mentor. Selanjutnya, sesi bootcamp akan diadakan untuk peserta terpilih pada bulan April dan Mei. Di puncak acara pada bulan September, mereka akan diberi kesempatan untuk memamerkan produk dan karya mereka dalam pameran yang menjadi bagian dari pekan puncak AKI 2024.

Baca Juga:Respon Positif Program Ekonomi Syariah yang Diusung Gibran, Erick Thohir: Ini Bukan Isu Sembarangan

Ketika diberikan bimbingan dan pengembangan kapasitas oleh mentor-mentor berpengalaman, terbukti bahwa UMKM serta pelaku ekonomi kreatif di Indonesia memiliki kemampuan bersaing yang tinggi.

Keberhasilan ini telah dirasakan oleh peserta program AKI 2022, yang mana salah satunya adalah Egg Royale. Usai mengikuti pameran AKI tahun lalu, Egg Royale mencatat peningkatan omzet sebesar 15-20%.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Bitata Food, peserta yang tidak hanya berhasil menjadi finalis terbaik AKI 2022 tetapi juga mencatat kenaikan omzet hingga 30% pasca pameran. Saat ini, Bitata Food bahkan sedang dalam tahap pengembangan untuk membuka toko offline di Aceh.

Yudiana, pemilik HOMLIV dan alumni AKI 2022, turut merasakan dampak positif dari keikutsertaannya dalam program AKI.

"Pameran AKI, yang merupakan acara puncak, telah meningkatkan pengenalan merek HOMLIV yang ia dirikan, terutama di pasar lokal. Kini, HOMLIV telah menyebar ke lebih dari 400 outlet di seluruh Indonesia," kata dia, Rabu (6/3/2024).

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Hanna Suryana Hasri, pemilik SALADIN dan alumni AKI 2022. Ia menekankan bahwa meskipun program AKI telah berakhir, namun bimbingan dari para mentor terhadap alumni AKI terus berlanjut. Hanna berharap,

"Meski program telah selesai, namun upaya para mentor dalam memantau dan mengembangkan bisnis kami terus berlangsung. Semoga ke depannya, semakin banyak UMKM yang dapat terlibat dan mendapatkan manfaat dari program ini, "ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak