Dampak adanya TPS itu, lanjut dia, menimbulkan bau tidak sedap atau menyengat. Bahkan hingga berserakan ke jalan kampung dan sungai kecil yang dipakai buat pengairan persawahan ikut tercemar.
"Baunya itu menyengat, jarak antara TPS dan pemukiman itu hanya 300 meter. Ada juga warga yang kena diare cukup lama terus perutnya sakit. Secara ekonomis harga tanah, orang akan membeli dan lihat ada TPS pasti akan mempertimbangkan membeli," paparnya.
Sementara itu Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo mengatakan memang tadi ada penutupan TPS oleh warga.
Permasalahan sampah di Desa Sawahan memang sudah cukup lama, dulu juga pernah di demo warga.
Baca Juga:Hasil Survei Indikator: 60 Persen Masyarakat Percaya Pemilu Bebas Intervensi Pemerintah
"Pagi tadi saya sudah ke lokasi ketemu sama warga dan pengelola TPS. Intinya semua aspirasi, saran, dan masukan dari warga kita terima," sambung dia.
Ari mengatakan dari kecamatan akan memfasilitasi terkait masalah ini. Masalah sampah ini memang tanggung jawab bersama baik pemerintah, pengelola hingga warga."Kami siap memfasilitasi kembali, kita duduk bersama. Kita juga sudah berkomunikasi dengan DLH, intinya kita akan segera ketemu bersama untuk menangani sampah di Desa Sawahan," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto