Satu Petugas KPPS di Klaten Meninggal Dunia Setelah Sempat Bertugas

Petugas KPPS bernama Dewi Indriyani berusia 43 tahun tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 15 Februari 2024 | 13:03 WIB
Satu Petugas KPPS di Klaten Meninggal Dunia Setelah Sempat Bertugas
Ilustrasi petugas KPPS menjalankan tugas di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2024). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Satu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Kabupaten Klaten, meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

Camat Gantiwarno Retno Setyaningsihm mengatakan petugas KPPS bernama Dewi Indriyani berusia 43 tahun tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Ia mengatakan beberapa hari sebelumnya memang yang bersangkutan sudah mengeluhkan sakit. Meski demikian, saat bertugas di hari pemungutan suara, mendiang dalam kondisi fit.

"Tapi kan KPPS banyak kerjaannya, mungkin capek. Beliau punya riwayat penyakit gula," katanya.

Baca Juga:Jomblo Merapat! TPS di Solo Ini Bertema Cinta, Ada Cokelat Gratis Buat Pemilih

Mengenai kronologis kejadian sebelum meninggal dunia, ia mengatakan petugas tersebut masih sempat bertugas.

"Saat pelaksanaan sudah berjalan kira-kira pukul 11.00 WIB terus drop, terus dibawa ke puskesmas dan ditangani dokter," katanya.

Setelah itu, petugas tersebut sempat dibawa ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Menurut dia, sesampainya di rumah sakit yang bersangkutan sempat menerima transfusi darah. Seharusnya dia menerima dua kantong darah, namun baru menerima satu kantong petugas tersebut meninggal dunia.

"Masuk satu kantong sudah baik, bahkan sempat komunikasi. Malah meninggal," katanya.

Ketua KPU Kabupaten Klaten Primus Supriono mengatakan sudah menugaskan petugas KPU ke rumah duka.

Baca Juga:Gibran dan Selvi Ananda Nyoblos di TPS Bertema Valentine, Ada Perlakuan Khusus?

Meski demikian, ia belum dapat memastikan penyebab meninggalnya salah satu petugas KPPS tersebut.

"Nggak tahu keterangan dokter seperti apa, kami belum bisa menduga. Kami juga belum ada komunikasi dengan dokter yang menangani," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak