Pengamat Politik UNS Nilai Pemakzulan Presiden Jokowi Tak Realistis, Ini Penjelasan Lengkapnya

Pasti parpol tidak langsung bulat sepakat dengan adanya usulan itu.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 11 Januari 2024 | 20:05 WIB
Pengamat Politik UNS Nilai Pemakzulan Presiden Jokowi Tak Realistis, Ini Penjelasan Lengkapnya
Presiden Jokowi dan Iriana. [Ist]

SuaraSurakarta.id - Muncul isu upaya pemakzulan Presiden Jokowi oleh sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100.

Pengamat Komunikasi Politik UNS Solo, Sri Hastjarjo mengatakan bahwa adanya isu pemakzulan Presiden Jokowi itu tidak terlalu realistis. Karena perlu dukungan banyak din parlemen atau DPR. 

"Menurut saya tidak terlalu realistis lah," terang dia saat dihubungi Suara.com, Kamis (11/1/2024).

Sri Hastjarjo menjelaskan bahwa memakzulkan presiden itu tidak simple dan prosesnya panjang sekali. Pastinya itu harus lewat DPR dan dilihat saja di DPR itu komposisi parpol yang mendukung Presiden Jokowi dan yang memakzulkan itu berapa banyak.

Baca Juga:Makan Bareng Prabowo Subianto, FX Rudy Beri Sentilan Pedas untuk Presiden Jokowi

"Itu yang mengajukan dari DPR mestinya tidak sembarangan apalagi oleh menteri. Menteri itu dibawah presiden, menteri itukan pembantunya presiden jadi tidak mungkin mau memproses. Jadi lewatnya itu DPR," ungkap dia.

Menurutnya prosesnya itu lama, karena pasti harus menggalang dukungan dari parpol-parpol yang ada di DPR.

Pasti parpol tidak langsung bulat sepakat dengan adanya usulan itu.

"Itu dihitung saja berapa banyak parpol yang ingin memakzulkan dan berapa banyak yang ingin mempertahankan. Yang bisa memakzulkan itu DPR kecuali mau pakai revolusi pas zaman Pak Harto dulu," katanya.

Ia mengaku tidak terlalu yakin dengan adanya isu pemakzulan presiden tersebut. Karena hitungannya itu bulan Februari 2024 sudah Pemilu dan targetnya pemakzulan itu mau apa, mau mempermalukan saja supaya Jokowi selesai sebagai presiden dengan tidak terhormat.

Baca Juga:Kaesang Pangarep Berikan Komentar Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo: Memang Mereka Sahabat

"Kalau sama-sama pengin ganti, sebentar lagi juga ganti tidak mungkin jadi presiden lagi. Jadi saya tidak terlalu yakin dengan isu itu, targetnya apa," sambung Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UNS ini.

Dikatakan belum tentu parpol-parpol yang sekarang itu punya kepentingan untuk dapat dukungannya Jokowi melakukan itu. 

Misalnya sekarang sudah ada dugaan-dugaan bahwa Pak Jokowi tidak netral, karena mendukung salah satu paslon. 

"Pasti parpol yang saat ini ada dibelakangnya Pak Prabowo dan Mas Gibran pasti tidak akan rela Pak Jokowi dimakzulkan. Karena mereka masih membutuhkan," paparnya.

Sri Hastjarjo memastikan bahwa isu itu muncul ada kepentingan politis. Kepentingan itu adalah supaya Pak Jokowi selesai sebagai presiden tidak dengan terhormat.

"Padahal sebentar lagi selesai. Jadi menurut saya itu hanya supaya Pak Jokowi dipermalukan," tandas dia.

"Tidak semua masyarakat itu tidak suka sama Pak Jokowi. Pendukungnya masih banyak loh, pasti akan ada perlawanan juga dari akar rumput," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak