SuaraSurakarta.id - Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus mengalami peningkatan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bahkan Prabowo-Gibran berpeluang menang satu putaran dalam Pilpres 2024. Hal itu berdasarkan hasil survei Voxpopuli Reasearch Center yang terbaru.
"Prabowo-Gibran berpeluang menang satu putaran pada Pilpres 2024 mendatang," kata Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dikutip dari ANTARA di Jakarta pada Jumat (24/11/2023).
Pada simulasi tiga pasangan, elektabilitas Prabowo-Gibran menembus 51,4 persen, jauh meninggalkan Ganjar-Mahfud (24,3 persen) dan Anies-Muhaimin (16,6 persen). Dengan demikian, Pilpres diprediksi tidak sampai dua putaran.
Baca Juga:Heboh Relawan Gibran Klaim Dapat Intimidasi: Rumah Difoto, Pintu Digedor-gedor
Achmad mengungkapkan ada lonjakan signifikan dalam elektabilitas Prabowo Subianto ketika dipasangkan dengan putera sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Pada survei bulan September 2023, elektabilitas Prabowo belum mencapai 40 persen pada simulasi tiga nama capres.
"Masuknya nama Gibran sebagai cawapres mendongkrak elektabilitas Prabowo hingga mendapat tambahan hampir 15 persen dalam simulasi pasangan capres-cawapres," tandas Achmad.
Sebaliknya, elektabilitas Ganjar dan Anies menurun cukup signifikan, kata Achmad.
"Ketika dipasangkan dengan cawapres masing-masing, elektabilitas pasangan tersebut justru menyusut dan kembali seperti pada elektabilitas capres pada simulasi banyak nama dalam survei bulan September 2023," lanjut Achmad.
Baca Juga:Ustaz Abu Bakar Baasyir Mendadak Temui Gibran di Balai Kota Solo, Ada Apa?
Kehadiran Gibran dalam arena Pilpres 2024 menjadi game changer yang mengubah konstelasi pencapresan.
"Sebelumnya Prabowo dan Ganjar bersaing cukup ketat, hingga kemungkinan Pilpres harus berlangsung dalam dua putaran," kata Achmad.
Survei Voxpopuli Research Center diadakan pada 9-15 November 2023, kepada 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini adalah ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.