SuaraSurakarta.id - Jagad media sosial (medsos) digegerkan dengan video viral curhatan yang diduga aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Boyolali.
PNS yang belum diketahui identitasnya itu curhat diminta untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @kabarnegri, Rabu (15/11/2023), PNS tersebut mengatakan jika perintah itu langsung dari pimpinan satuan kerja.
"Menurutku biasanya bupati, karena dia kan yang punya kuasa di Boyolali," ucap seorang ASN tersebut.
Baca Juga:Dipakai 3 Capres, Batik Parang Keraton Kasunanan Surakarta Punya Makna Tepat untuk Pilpres 2024
Tak hanya itu saja, sang PNS juga bercerita jika adanya pungutan uang dengan alasan gotong royong.
Mirisnya, jika mereka menolak akan dimutasi atau dikucilkan dari lingkungan kerja.
"Kalau itu sudah jadi rahasia umum, diarahkan untuk memenangkan PDIP dan memilih Ganjar," ujarnya.
"Kalau aku dengar dari teman-teman yang dipungut biaya sumbangan sama menangkan calon PDIP," tambah ASN tersebut.
Mirisnya, bagi yang membangkang atau tidak mengindahkan arahan tersebut maka akan dikenakan sanksi.
Disebutkan, sanksi tersebut bisa berupa dipindahtugaskan ke daerah yang jauh atau bahkan dikucilkan dari lingkungan kerja.
Sontak saja, video itu mendapat tanggapan beragam dari warganet di kolom komentar. Tak sedikit yang memberikan nyinyiran atas peristiwa yang terjadi.
"Termasuk kecurangan bukan ya? Mana kemarin yg koar2 curang. Mau tanya nih..," tulis @fa_rh****.
"Udah gak aneh seperti ini pasti selalu ada hal yang kaya gini setiap mau ganti presiden," tambah @adzrie****.
"Percayalah jika semua kebusukan semua Kerdinasan terkuak kalian tidak akan kaget siapa saja dibalik itu semua," timpal @pitra***.