Cerita Pilu Warga Korban Kebakaran: Takut dan Hancur, Surat Berharga hingga Perhiasan Tak Terselamatkan

Warga yang rumahnya terdampak tidak bisa menyembunyikan kesedihan saat melihat tempat tinggalnya ludes terbakar yang hanya tersisa puing-puing.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 04 Oktober 2023 | 13:29 WIB
Cerita Pilu Warga Korban Kebakaran: Takut dan Hancur, Surat Berharga hingga Perhiasan Tak Terselamatkan
Rumah warga yang ludes terbakar dampak dari kebakaran gudang rosok di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Sekitar 12 rumah di Kampung Joyosudiran, Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo ludes terbakar dalam kebakaran gudang rongsok yang berada di Jalan Mojo, Selasa (3/10/2023).

Warga korban kebakaran yang rumahnya terdampak tidak bisa menyembunyikan kesedihan saat melihat tempat tinggalnya ludes terbakar yang hanya tersisa puing-puing.

Karena mereka sudah tinggal di Kampung Joyosudiran cukup lama. Bahkan ada yang sudah turun temurun tinggal di situ.

Banyak barang-barang berharga, seperti surat-surat penting hingga perhiasan tidak bisa diselamatkan karena ikut terbakar. 

Baca Juga:Kronologi Kebakaran Gudang Rongsok, Kapolresta Solo: Banyak Barang Mudah Terbakar

Untuk sementara mereka tinggal di pengungsian, ada juga yang tinggal di tempat-tempat saudara. 

"Barang-barang tidak ada yang bisa terselamatkan semua. Ada surat-surat penting, perhiasan juga habis ludes terbakar," terang warga yang menjadi korban, Ahmad Faqif (36) saat ditemui, Rabu (4/10/2023).

Saat kejadian itu sempat dibantu warga dengan menyelamatkan kendaraan dan barang elektronik. Tapi kalau surat penting dan perhiasan tidak terselamatkan.

"Warga sekitar sempat membantu menyelamatkan sepeda motor dan barang elektronik," jelas dia. 

Diakuinya saat dikabari rumahnya terbakar hati rasanya hancur. Kebetulan saat kejadian itu tidak di rumah tapi di luar kota, yang di rumah itu ibu, istri, anak, dan saudara.

Baca Juga:UPDATE Terbaru Kebakaran Gudang Rongsok di Solo, 24 Rumah Ikut Terdampak, 112 Orang Mengungsi

"Pertama dikabari rasanya hancur pastilah. Tetap tabah dengan kondisi ini, keluarga alhamdulillah baik-baik semua dan pasrah," kata warga RT 01 RW 12 ini.

Keluarga keluar itu saat api sudah berada di belakang rumah menyelamatkan diri. Karena sudah tua-tua di atas usia 60 tahun. 

"Jadi yang diselamatkan yang bisa sempat diambil. Kalau yang tidak sempat diambil ditinggal saja, yang penting keluarga selamat," ujarnya.

Di rumah ini, lanjut dia, ditempati 4 KK dengan 9 orang. Ini merupakan rumah tinggalan dari nenek terus diwariskan anak-anaknya hingga sekarang.

"Sudah lama tinggal di sini dan ini sudah tiga generasi. Ada 9 orang yang tinggal di sini, itu 4 KK," ungkap dia.

Untuk keluarga sementara tinggal di tempat saudara di daerah Sampangan sama Kacangan. Ia bersama keluarga pun akan tetap tinggal di sini, karena rumah ini sudah turun temurun.

"Ke depan tetap tinggal di sini, tidak bisa di tinggal karena sudah turun temurun di sini. Mungkin nanti akan dibangun lagi," sambungnya.

Hal senada disampikan warga lain, Suwono (67) yang tidak menyangka kalau rumahnya terbakar. Saat kejadian hanya bisa melihat secara langsung api yang menghanguskan rumahnya.

"Pas itu saya diluar terus dikabari anak jangan pulang dulu karena rumahnya terbakar. Saya lihat langsung saat rumah terbakar, saya ada di seberang sungai," imbuh dia.

Ia mengaku takut saat melihat rumahnya hangus terbakar. Ia pun hanya bisa pasrah dengan kondisi rumahnya yang terbakar.

"Yo takut lah. Tapi kalau sudah kayak gini pasrah saja. Anak pun minta saya tenang dan dipikir," ucapnya.

Suwono menambahkan rumahnya ini ditinggali lima orang. Tinggal di sini sudah cukup lama hingga saat ini.

Berharap ada perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bisa dibangun rumahnya yang terbakar ini.

"Sementara di pengungsian dulu. Berharap bisa diperbaiki lagi dan tinggal di sini lagi," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini