Ribuan Warga Ngalap Berkah dengan Berebut Gunungan di Grebeg Maulud Keraton Solo

Jika biasanya hanya sepasang gunungan yang dikirab, kini ada dua pasang yang disiapkan Keraton Solo.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 28 September 2023 | 16:09 WIB
Ribuan Warga Ngalap Berkah dengan Berebut Gunungan di Grebeg Maulud Keraton Solo
Ratusan warga saat berebut gunungan di grebeg maulud dalam memperingat Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Kamis (28/9/2023). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo kembali menggelar grebeg maulud dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 2023, Kamis (28/9/2023) siang.

Namun jika biasanya hanya sepasang gunungan yang dikirab, kini ada dua pasang yang disiapkan Keraton Solo.

Dalam gunungan tersebut isinya berbagai macam, gunungan jaler berisi hasil bumi, seperti kacang panjang, wortel, telur asin, telur ayam dan yang lainnya. Sedangkan gunungan estri berisi rengginang, intip dan yang lainnya.

Pantauan Suarasurakarta.id di lapangan, dalam kirab gunungan tersebut dimulai Keraton Solo dengan melintasi sitinggil lor. Lalu menuju Pagelaran dan alun-alun lor kemudian menuju Masjid Agung Surakarta.

Baca Juga:Profil KGPH Purbaya, Putera Mahkota Kraton Solo Tabrak Lari Pemotor

Ada juga abdi dalem yang membawa peti berisi makanan. 

Tiba di Masjid Agung diterima dan didoakan oleh Penghulu Tafsir Anom Masjid Agung Solo, KRAT M. Muhtarom Pujonagoro. 

Namun doa yang dilakukan penghulu tafsir anom belum selesai, ribuan warga dari berbagai daerah yang sudah menunggu lama langsung berebut gunungan.

Mereka rela berdesakan untuk mengambil hasil bumi yang ada di gunungan. 

"Dapat bambu dan bendera merah putih. Bambunya nanti akan ditancapkan di sawah untuk tolak hama," ujar salah satu warga, RT Jafar saat ditemui, Kamis (28/9/2023).

Baca Juga:Profil Putera Mahkota Keraton Solo yang Tabrak Lari Pajero vs Motor

Setiap tahun, lanjut dia, selalu datang ke kirab gunungan sekaten. Selalu berdesakan dan mesti dapat, ini untuk ngalap berkah dari gunungan.

"Setiap tahun selalu dan berdesakan seperti ini. Ini tradisi yang sudah sejak puluhan tahun yang lalu, jadi ini ngalap berkah," kata warga Sragen ini. 

Sementara itu Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan jika ini adalah hajat dalem grebeg mulud dalam rangkaian peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta.

"Keraton Kasunanan Surakarta ini adalah keraton Mataram Islam, sehingga perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW dilaksanakan dengan gegap gempita dan penuh kebesaran," terang dia.

Dalam grebeg ini ada dua pasang gunungan yang dikirab. Isinya berbagai macam gunungan jaler berisi hasil bumi, seperti kacang panjang, wortel, telur asin, telur ayam dan yang lainnya. Kalau gunungan estri berisi rengginang, intip dan yang lainnya.

"Itu melambangkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas kelimpahan rahmat, rizki, kesehatan, kebarokahan. Itu diwujudkan dalam bentuk makanam yang berlimpah," paparnya. 

Dani menyebut pada grebeg mulud ini sangat ramai dan antusias dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat tinggi juga. Antusias mereka untuk nguri-nguri budaya jawa sudah kembali pulih setelah pandemi Covid-19 yang panjang. 

Di Keraton Kasunanan ada tiga gerebeg yang rutin digelar setiap tahunnya, yakni Grebeg Maulud, Grebeg Puasa dan Grebeg Besar.

"Ini Mataram Islam, jadi perayaan-perayaan hari besar umat Islam selalu dirayakan pada setiap tahunnya," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini