"Pantauan awal efektif, lebih cepat dan tidak membahayakan personil. Setiap disapu air tadi ada longsoran," sambungnya.
Untuk kondisinya, lanjut dia, sudah mulai berkurang titik apinya saat dilakukan pemadaman lewat darat. Tapi karena posisi susah dan di lereng akhirnya menggunakan helikopter water bombing lewat udara.
"Ini sudah mending tidak seperti sebelumnya. Ini baru di sisi utara, di sisi timur masih ada dan cukup banyak," ucap dia.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Kristina Hariyanti mengatakan adanya helikopter water bombing ini jelas sangat membantu untuk pemadaman.
Baca Juga:Padang Sabana Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Terbakar, Tim Gabungan Pemadaman Diturunkan
"Kobaran api semalam masih ada tapi sedikit dan itu titik apinya ada di titik awal kebakaran, karena medannya sulit dijangkau. Mudah-mudahan dengan water bombing ini bisa tertangani," paparnya.
Kristina menambahkan ini semaksimal mungkin untuk penanganan pemadaman api. Untuk teknis secara detail itu yang tahu dari BNPB.
"Air diambil dari Sungai Bengawan Solo yang terdekat dan bisa diambil dengan paket seukuran itu. Secara teknis penanganan itu dari BNPB," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Wisata Gunung Bromo Dibuka Lagi Usai Terbakar, BB TNBTS Beri Pesan Menohok