![Tuk-Tuk menjadi salah satu transportasi umum paling populer di Kamboja. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/12/60214-asean-para-games-2023.jpg)
Salah satu lokasi yang sempat menarik perhatian adalah kawasan hiburan malam. Salah satunya di wilayah Preah Ang Dunong 110 dan Khemarak Phoumin Ave 130 yang berjarak beberapa ratus meter saja dari Museum Nasional Kamboja atau di tepi Sungai Mekong.
Belasan wanita penghibur pun standby di depan pub maupun bar tempat mereka bekerja, sembari menunggu tamu maupun wisatawan datang.
Dari informasi yang didapatkan Suara.com, tarif untuk sekali kencan di lokasi itu sekitar 20-25 dolar AS.
"Harga pasaran sebesar itu. Tapi kalau ada yang minta lebih dari 50 dolar AS berarti penipuan," ungkap salah seorang sumber.
Baca Juga:Hasil Akhir ASEAN Para Games 2023: Indonesia Juara Umum dengan 159 Medali Emas
Seperti gambaran tempat hiburan malam, botol-botol miras jenis bir jadi pemandangan umum. Tak sedikit kaleng bir yang berserakan di tepi jalan maupun meja-meja di bar itu.
Hanya saja yang menjadi perhatian Suara.com, hampir tidak ada pengunjung, warga lokal maupun wanita penghibur yang menyalakan rokok. Padahal, di Kamboja tidak seperti di Filipina tentang larangan merokok di tempat umum maupun di pinggir jalan.
"Mungkin merokok bukan budaya warga sini ya," ucap salah satu jurnalis, Budi Cahyono. (Lanjut part 2)