SuaraSurakarta.id - Pembukaan ASEAN Para Games 2023 yang digelar di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (3/6/2023), berlangsung meriah.
Masyarakat maupun kontingen yang hadir disuguhi tarian kolosal khas Khmer. Pembukaan ASEAN Para Games ditandai dengan penyalaan api kaldron yang dibawa atlet tuan rumah Kamboja secara estafet berkeliling di dalam stadion
Acara tersebut dibuka dengan parade atau defile atlet dari 11 kontingen negara Asia Tenggara sekitar pukul 19.00 WIB. Dilanjutkan iringan Federasi Olahraga DIsabilitas ASEAN (APSF) disertai anthem dari APSF.
Kontingen Indonesia mendapatkan sambutan meriah saat tampil dengan busana berwarna dominan merah. Skuad Merah Putih yang dipimpin lifter Dwiska Afrilia Maharani disambut meriah publik Kamboja yang memenuhi Morodok Techo Stadium.
Baca Juga:Tak Bikin Status 'Lucu', Ini Respon Elegan Alfeandra Dewangga Usai Tak Dipanggil Shin Tae-yong
Upacara pembukaan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan di antaranya dari Perdana Menteri Hun Sen.
Selanjutnya cara pertunjukan utama bertajuk ‘Khmer Heart’ atau Jantung Kedamaian dan Kemakmuran mewarnai prosesi jalannya upacara pembukaan.
Tarian kolosal dengan balutan musik khas Khmer menghiasi sepanjang pertunjukkan. Upacara pembukaan atau opening ceremony diakhiri dengan estafet obor yang diantar para atlet Kamboja.
Api tersebut dibawa seoranga atlet Wheelchair Basketball ke panggung utama di tengah lapangan dengan tarian kolosal yang menakjubkan. Api menyala kemudian menandakan ajang multievent ASEAN Para Games XII Kamboja 2023 resmi dibuka.
Pertunjukkan diakhiri dengan kembang api warna-warni dan pelepasan ribuan balon sebagai penutup opening ceremony tersebut.
Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Andi Herman mengaku takjub dengan pertunjukan opening ceremony yang telah disiapkan panitia penyelenggara ASEAN Para Games Kamboja.
Baca Juga:Kebijakan Baru PT LIB, Suporter Dilarang Bertamu, Bobotoh: Gimana Ini Pak Erick Thohir?
"Jadi pembukaan malam ini cukup spektakuler. Apa yang ditampilkan oleh tuan rumah, khususnya masyarakat Kamboja, itu parade budaya. Hal itu mencerminkan persatuan olahraga dalam kedamaian, yang ditunjukkan melalui pakaian, gerakan, performance art, bahkan lagu-lagunya cukup menghibur bagi kita, seluruh kontingen," kata Andi Herman.
Dia menambahkan, acara pembukaan APG XII Kamboja tersebut selain menampilkan sisi olahraga, juga seperti halnya acara kebudayaan untuk memperat persaudaraan di negara-negara Asia Tenggara.
"Sebuah acara pertunjukan selain acara olahraga, juga ada acara kebudayaan, sangat bagus, hidup Kamboja," tutur Andi Herman.