SuaraSurakarta.id - Suhu panas jadi salah satu handicap yang dihadapi atlet Indonesia pada ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
Khusus di Phnom Penh, suhu di kota ini bisa mencapai 38 derajat celcius, meski dalam beberapa hari terakhir sudah menurun 33-34 derajat celcius.
Kondisi itu juga dirasakan Suara.com yang secara eksklusif meliput langsung di Kamboja.
Antisipasi terjadinya dehidrasi yang dialami atlet menjadi salah satu pantuan tim dokter National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
Baca Juga:Ngeri! Eks Striker Tajam Bali United Jadi Pelatih Klub Belanda AZ Alkmaar
"Hal pertama yang harus dilakukan setiap hari adalah kebutuhan cairan dicukup. Ini penting untuk mencegah dehidrasi karena suhu yang tinggi ini dan sangat beresiko heat stroke," kata dokter tim NPC Indonesia, Abdullah Al Hazmy, Kamis (1/6/2023).
Langkah mencegah dehidrasi, Hazmy memaparkan, seluruh atlet sudah diimbau sudah makan berat maksimal dua jam sebelum pertanding.
Selain itu, kebutuhan sayuran juga menjadi perhatian tim dokter NPC Indonesia untuk asupan nutrisi atlet sekaligus pencegahan dehidrasi.
Kemudian kebutuhan air putih setidaknya satu liter sebelum berlatih maupun bertanding.
"Jangan sampai ketika latihan merasa haus. Jika itu terjadi, kondisi tersebut sudah menunjukkan satu persen atlet mengalami dehidrasi," jelasnya.
Baca Juga:Juri Indonesian Idol Tolak Vidi Aldiano:Suaranya Jelek!
"Juga disiapkan handuk dingin atau yang sudah dibasahi untuk menurunkan suhu tubuh, terutama di kepala hingga leher. Ini langkah yang efektif untuk pencegahan dehidrasi," tambah Hazmy.
Soal penambahan suplemen maupun vitamin untuk pencegahan dehidrasi, dokter asal Solobaru, Sukoharjo itu menyerahkan kebijakan tersebut kepada masing-masing cabor.
"Biasanya soal suplemen apa yang boleh dikonsumsi dari pelatih sudah punya catatannya. Tim pelatih juga berkonsultasi ke kita soal penambahan vitamin," tegas Abdullah Al Hazmy.