SuaraSurakarta.id - Persis Solo gagal bermain di Stadion Manahan dua laga kandang pada lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 melawan Persebaya Surabaya dan Persik Kediri.
Hingga saat ini, belum ada izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (Kemen PUPR) untuk pemakaian Stadion Manahan Solo.
Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui, Senin (3/4/2023).
"Iya belum dapat izin. Wes ora opo-opo ya (sudah tidak apa-apa ya)," terang Gibran, Senin (3/4/2023).
Baca Juga:Dipanggil Menghadap ke Semarang oleh Ganjar Pranowo, Gibran: Ndak Tahu, Mendadak
Untuk sementara tim Laskar Sambernyawa harus harus bermain di luar Solo yakni di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Padahal Presiden Persebaya Surabaya sudah minta pertandingan Persis lawan Persebaya bisa digelar di Stadion Manahan.
"Lah piye meneh. Mas Azrul kemarin sudah ngotot, ayo-ayo Persebaya di Solo, wah ora we, tapi stitching sudah dijadwalkan," ungkap dia.
Untuk lawan Persik Kediri di laga kandang terakhir juga tidak bisa. "Mbuh ki. Penginnya ya di Manahan. Tapi kalau sesuai jadwal tidak bisa," sambungnya.
Untuk serah terima Stadion Manahan akan dilakukan pertengahan bulan April ini.
Baca Juga:Merasa Imbang, Diego Michiels Minta Skuad Borneo FC Buktikan Bisa Hajar Bali United
"Mungkin pertengahan April serah terimanya. Coba nanti tak delok meneh jadwalnya," kata dia.
Menurutnya, kondisi itu sesuai kontrak dengan pemerintah pusat, sehingga harus dijalankan. Tidak bisa ditengah jalan memakai Stadion Manahan dipakai.
"Tidak bisa ditengah jalan terus kita pakai. Kita menghormati kontrak ya meskipun piala dunia di cancel tapi kontrak kerja renovasi tetap jalan," paparnya.
Seperti diketahui saat ini masih ada renovasi Stadion Manahan Solo dengan fokus pengerjaan stitching atau menjahit rumput.
Renovasi tersebut direncanakan untuk persiapan gelaran Piala Dunia U-20 2023. Namun, FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Kontributor : Ari Welianto