Cerita Mbak Sipon Istri Wiji Thukul, Dukung Perjuangan Suami hingga Mengikuti Jejaknya

Kakak Kandung Sipon, Sarijo alias Mbembong (64) merasa bangga dengan sang adik dan Wiji Thuku).

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 06 Januari 2023 | 11:24 WIB
Cerita Mbak Sipon Istri Wiji Thukul, Dukung Perjuangan Suami hingga Mengikuti Jejaknya
Kakak kandung Sipon menangis di depan jenazah sang adik. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Istri Wiji Thukul, Dyah Sujirah (55) atau Mbak Sipon meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Hermina Solo, Kamis (5/1/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kakak Kandung Sipon, Sarijo alias Mbembong (64) merasa bangga dengan sang adik dan Wiji Thuku). 

"Saya bangga banget. Sama Widji Tukul juga. Saya anggap itu pahlawannya orang-orang kecil, memperjuangkan buruh-buruh," terang dia saat ditemui, Kamis (5/1/2023).

Sarijo mengaku salut dengan perjuangan sang adik walaupun sakit sampai harus diamputasi tetap tabah dan sabar.

Baca Juga:Siapa Mbak Sipon? Nama Asli dan Hubungannya dengan Aktivis Wiji Thukul

Sang adik pun selalu mensupport perjuangan suaminya hingga mengikuti jejaknya. Tidak pernah menghalang-halangi perjuangan suaminya waktu itu. 

"Yang saya jadi salut pada adik saya itu seperti itu. Walaupun sehari makan, sehari tidak makan tapi perjuangan sejak dulu seperti itu. Sampai ngontrak dan pindah-pindah rumah," kata kakak kandung nomor tiga ini.

Suraji mengatakan, ketika suaminya hilang dan tanpa kabar pada masa orde baru (orba) tahun 1998. Adiknya setiap hari berusaha mencari jenazah suaminya hingga berapa puluh tahun. 

"Tapi setelah puluhan tahun akhirnya pupus. Berusaha mencari itu setiap hari, namanya berusaha," ungkap dia.

Pupusnya itu, lanjut dia, setelah adik yang ragil mencoba mencari dengan jalan gaib. Katanya jasad berada di segoro kidul dan langsung ke sana untuk ziarah bahkan sering. 

Baca Juga:Profil Sipon: Istri Wiji Thukul, Tak Lelah Tuntut Keadilan Bagi Suami hingga Akhir Hayat

"Pupusnya pas itu karena menyadari, setelah itu rodo ayem. Waktu itu, ia dikasih tahu kalau jasad suamimu ada di segoro kidul, lalu sering ziarah ke sana dan tidak saya larang, yang penting sehat," paparnya.

Sipon, merupakan anak nomor lima dari pasangan Atmojuari-Surip yang lahir di daerah Jagalan. Kedua orang tuanya memberi nama Dyah Sujirah.

Namun, karena sejak kecil sering sakit-sakitan lalu diberi nama Sipon. Namun, Sipon dipakai hingga saat ini.

"Istilahnya kalau orang kuno dulu, diruwat. Itu hal yang sudah biasa," sambung dia.

Seperti diketahui, Sipon sebelumnya diketahui meninggal komplikasi penyakit. Sipon diketahui  mengidap sakit gula darah sehingga salah satu kakinya diamputasi.

Jenazah Sipon tiba dikediaman di Griya Duhkita RT 01 RW 14 Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo sekitar pukul 16.20 WIB. Dua anaknya, Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah mendampingi jenazah ibunya dari RS Hermina menuju kediamannya.

Isak tangis para pelayat dan keluarga pecah saat jenazah Sipon tiba di rumah duka dan diletakan di atas sebuah dipan yang sudah disiapkan di ruang tamu.

Salah satu kakak kandung perempuan Sipon, langsung memeluk jenazah dan menangis. Bahkan tak berlangsung lama pingsan.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak