Kisah Panjang Calon Rumah Presiden Jokowi di Colomadu Karanganyar: Awalnya Akan Dibangun Museum Iriana

Rumah hadiah dari negara usai purna tugas sebagai presiden nantinya terletak di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 27 Desember 2022 | 13:19 WIB
Kisah Panjang Calon Rumah Presiden Jokowi di Colomadu Karanganyar: Awalnya Akan Dibangun Museum Iriana
Lokasi calon rumah Presiden Jokowi di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Warga Kabupaten Karanganyar beberapa waktu lalu mendapat kabar mengejutkan saat muncul rencana Presiden Jokowi akan membangun rumah di wilayah Bumi Intanpari.

Rumah hadiah dari negara usai purna tugas sebagai presiden nantinya terletak di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar atau sekitar dua kilometer dari perbatasan Kota Solo.

Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978, negara memang menyediakan sebuah rumah kepada mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2014 disebutkan bahwa Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden hanya berhak mendapatkan rumah sebanyak satu kali, termasuk yang menjalani masa jabatan lebih dari satu periode.

Baca Juga:3 Sosok yang Berpotensi Masuk Kabinet Jika Jokowi Jadi Reshuffle Menteri

Dari data yang dihimpun, lokasi calon rumah Presiden Jokowi memang strategis yakni berada di jalur utama Kota Solo menuju Bandara Adi Soemarmo. Selain itu, lokasi tersebut juga berada di lokasi pusat ekonomi dan pengembangan perumahan.

Meski demikian, calon rumah yang berdiri di atas tanah sekitar 9.000 meter persegi itu masih berupa lahan yang ditumbuhi semak-belukar.

Meski demikian, tak sedikit masyarakat yang kaget hingga bungah mendengar kabar bakal bertetangga dengan orang nomor satu di Indonesia. Salah satunya Agus Prasojo.

Rumahnya yang sekaligus dijadikan bengkel las karbit itu terletak tepat di belakang tanah calon rumah Jokowi dan hanya dipisahkan sungai kecil.

Agus tahu betul bagaimana cerita lahan yang sebelumnya miliki pengusaha bus PO Rosalia Indah, Yustinus Soeroso atau Pak Roso akan dijadikan rumah hadiah untuk Presiden Jokowi.

Baca Juga:Tak Main-Main, NasDem Bakal Jadi Musuh Kalau Menterinya Dicopot Jokowi?

"Dulu beberapa kali dari pemerintah sudah pernah pengukuran. Sudah beberapa kali datang ke lokasi. Namun setelah itu tidak ada perkembangan," ungkap Agus saat berbincang dengan Suara.com, Kamis (22/12/2022) silam.

Namun, lanjut dia, dirinya malah mendapat kabar jika tanah itu akan dibangun Museum Iriana Jokowi. Lalu juga muncul kabar jika bakal dibangun sebuah kampus.

"Tapi tidak ada tindak lanjut, tahu-tahu malah mau dibangun rumah Pak Jokowi," ujar dia.

Pria asal Boyolali itu mengaku sudah bertahun-tahun menempati rumah seluas 40 meter persegi. Menurutnya, kondisi sekitar rumahnya saat itu masih berupa lahan yang ditumbuhi ilalang.

"Saya yang bersihkan sekitar lokasi mas, termasuk membuat bendungan untuk sungai. Dulu banyak warga yang mancing ikan di sini, namun sekarang (sungainya) sudah banyak limbah," katanya.

"Mudah-mudahan dengan dibangun rumah Pak Jokowi, daerah sini lebih bersih dan tentunya lebih aman lah," tambah Agus.

Tembus Belasan Juta Per Meter

Kades Blulukan, Slamet Wiyono. [Suara.com]
Kades Blulukan, Slamet Wiyono. [Suara.com]

Rencana pembangunan Museum Iriana Jokowi itu juga dibenarkan Kades Blulukan, Slamet Wiyono.

"Dulu pernah diajak pengukuran oleh Badan Pertanahan, memang informasinya untuk museum, tapi ternyata untuk rumah Pak Jokowi," paparnya.

Ia mengatakan bahwa terdapat tiga petak tanah yang selesai pengukuran seluas 2.700 meter persegi per petak dengan total sekitar 8.100 meter persegi. 

Tiga petak atau patok itu disebutnya memang milik Yustinus Soeroso. Namun untuk satu petak tersisa dikabarkan miliki mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

"Tanah di pinggir Jalan Adi Sucipto dua tahun lalu sekitar Rp 16 juta per meter. Kalau sekarang pasti sudah lebih ya, apalagi ada kabar Pak Jokowi bakal punya rumah di sini," jelasnya.

Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso juga membenarkan jika Presiden Jokowi memiliki tanah hadiah dari negara di daerah Colomadu.

Sriyono menceritakan, Bupati Karanganyar Juliyatmono sekitar satu bulan lalu menyampaikan jika Jokowi akan menjadi warga Colomadu usai tidak menjabat sebagai presiden.

"Pak Bupati sudah bilang kalau Pak Jokowi akan jadi warga Colomadu. Berharap nantinya bisa menjadi berkah bagi warga," paparnya.

Tempat Hiburan Malam

Tempat hiburan malam di depan calon rumah Presiden Jokowi di Colomadu, Karanganyar. [dok]
Tempat hiburan malam di depan calon rumah Presiden Jokowi di Colomadu, Karanganyar. [dok]

Meski demikian, ada fakta menarik dibalik pemilihan lokasi tersebut. Tanah yang menjadi calon rumah bapak tiga anak itu ternyata berhadap-hadapan dengan tempat hiburan malam.

Tempat berinisial 'BG' itu merupakan lokasi hiburan malam terbesar di Kabupaten Karanganyar dengan konsep karaoke, live musik hingga bar outdoor.

Manajer BG, Freddy mengaku sudah mendengar kabar rencana pembangunan rumah hadiah untuk Presiden Jokowi.

"Ya sebatas tahu dari berita saja mas. Pasti sekitar sini lebih ramai ya," ungkap dia.

Disinggung mengenai lokasi hiburan malam yang dirinya kelola berdekatan dengan calon rumah Jokowi, Freddy pun menjawab bijak.

"Mudah-mudahan tidak menganggu. Kan kalau pas ada event kadang pengunjung sampai membludak. Nanti dilihat saja ke depannya mas," tuturnya. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono. [Solopos/Sri Sumi Handayani]
Bupati Karanganyar, Juliyatmono. [Solopos/Sri Sumi Handayani]

Bupati Karanganyar, Juliyatmo menegaskan pengadaan rumah hadiah Negara untuk Jokowi itu sudah dibayarkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB.

"Pengadaan tahun ini, belum lama sih tepatnya bulan apa saya lupa, tapi tahun ini. Yang sudah pasti dan sudah dibayarkan BPHTB-nya. BPHTB-nya itu senilai Rp 5 miliar. Sudah, dikalkulasi sendiri," ujar Juliyatmo.

Yuli, sapaannya, menegaskan untuk prosedur pengadaan tanah sudah clear. Hanya, untuk surat resmi belum ada.

"Yang saya tahu itu dan sudah disampaikan yang saya tahu itu prosedur pengadaan tanah sudah clear kalau surat-surat resmi belum ada," tegas Bupati Karanganyar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini