"Ya, karena positif dan sinerginya terutama untuk ajang silaturahminya. Sangat positif yang saya lihat di teman-teman bonsai mania ini," sambung dia.
Ada ratusan bonsai dari berbagai jenis yang menjadi koleksinya. Dari jenis bonsai yang ada, ia suka bonsai yang mudah untuk dirawat, penanganannya mudah.
"Kurang lebih seratusan bonsai, hampir setiap jenis bonsai itu punya. Itu beli dari bahan-bahan, apalagi saya suka prosesnya, saya juga tahapan-tahapannya. Sehingga melihat bonsai yang jadi itu rasanya senang dan bangga akan hasil yang luar biasa dan tidak mudah tapi butuh waktu kesabaran," jelasnya.
Chandra Wijaya mengatakan suka dengan bonsai itu mengibaratkan, "Bagaimana kalau kita mencintai sesuatu itu, kita bisa mendapatkan kebahagiaan. Bonsai itu sangat menarik menurut saya," sambung pria kelahiran 16 September 1975 ini.
Baca Juga:Update Peringkat Atlet Bulu Tangkis Indonesia Jelang Agenda Turnamen 2023
Untuk festival bonsai di Solo yang digelar di Balai Kota Solo, Chandra Wijaya membawa beberapa bonsai dengan jenis Anting putri.
Dulu anting putri itu dibeli dengan harga terjangkau saja. Tapi kalau dijual harganya tinggi bisa sampai puluhan juta atau ratusan juta.
Bahkan salah satu bonsainya pernah ditawar hingga Rp 200 juta. Padahal dulu belinya dari bahan hingga jadi.
Baginya hobi tersebut tak sekedar nominal saja, melainkan bagaimana menikmati setiap proses
"Ya, sekitar Rp 200 jutaan pernah dibeli. Itu artinya dari sisi ekonomi satu penghargaan dari hasil karya, bonsai itu nilai seninya tinggi dan bagus," tandasnya.
Baca Juga:Fajar/Rian Duduki Peringkat 1 Ganda Putra Dunia, Fajar Alfian: 8 Tahun Jatuh Bangun Bersama
Kontributor : Ari Welianto