SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung masalah sampah di Kota Solo hingga saat ini tidak kunjung beres.
Presiden Jokowi menilai sudah 20 tahun lamanya masalah sampah di Kota Solo tidak rampung-rampung.
Bahkan Presiden Jokowi menyebut penanganan masalah sampah ini belum pernah beres sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Sindiran Presiden Jokowi ini, langsung direspon dan ditanggapi oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga:Berani Banget Kaesang Pangarep Ledek Anak Presiden, Langsung Disentil: Yang Jelas Dia Tanggung Jawab
"Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sudah jadi," terang Gibran, Kamis (22/12/2022).
Gibran menjelaskan, dalam waktu dekat ini PLTSa akan segera beroperasi. Sehingga penanganan sampah di TPA Putri Cempo bisa tertangani dengan baik.
"Ditunggu saja untuk penanganannya. Ini bisa sebagai solusi," ungkap dia.
Menurutnya, keberadaan PLTSa Putri Cempo ini bisa mengurangi banyak volume sampah di TPA Putri Cempo.
"Bisa berkurang banyak sesuai kapasitas gazifyernya. Jadi, jadi tenang saja," paparnya.
Baca Juga:Disentil Menohok Jokowi Gegara Tuduh Istana, Partai Ummat: Terima Kasih
Gibran mengatakan, meski PLTSA masih dalam tahap percobaan, diyakini penanganan sampah dapat terselesaikan.
"Kita nanti kerjasama dengan daerah sekitar dulu aja, yang gampang-gampang dulu. Masih percobaan-percobaan PLTSA-nya," sambung dia. Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan jika Sejauh ini aman. Memang kemarin masih ada beberapa pekerjaan, seperti memindahkan sungai.
"Jadi masih ada pekerjaan-pekerjaan lain, selain PLTSA. Nanti bertahap selesai semua," tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Kristiana Hariyanti mengatakan jika saat ini masih dalam proses Sertifikat Laik Operasi (SLO). Proses ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
"Bulan Desember ini baru proses SLO. Ini menjadi salah satu syarat untuk pengoperasian PLTSa," ucap dia.
Kristiana memperkirakan PLTSa akan mulai beroperasi sekitar bulan Maret-April 2023. Tumpukan sampah di TPA Putri Cempo akan habis dalam waktu 5 tahun setelah PLTSa beroperasi.
"Ini baru gambaran belum kajian yang detail. Kemungkinan sekitar 5 tahun sampah di Putri Cempo bisa tertangani diproduksi PLTSa," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto