SuaraSurakarta.id - Muhammadiyah termasuk organisasi islam terbesar di Indonesia. Didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah terus mengalami perkembangan yang pesat.
Kota Solo tahun ini mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah acara Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48. Agenda tahunan tersebut dipastikan akan diselenggarakan pada 18-20 November 2022 mendatang.
Menyadur dari situs resmi Muhammadiyah, Muktamar ke-48 itu akhirnya bisa digelar, setelah tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali. Sejak Muhammadiyah berdiri pada 1912 hingga sekarang, total Muhammadiyah sudah menyelenggarakan perhelatan tertinggi ini sebanyak 47 kali. Muktamar terakhir diselenggarakan di Makassar pada tahun 2015.
Muktamar juga merupakan bukti bahwa praktik berdemokrasi sudah berlangsung di Muhammadiyah sejak awal mula berdirinya organisasi ini. Sebab, dalam muktamar, pemilihan pengurus tingkat pusat menjadi agenda utama selain menyusun program kerja lima tahunan.
Nah, meski merupakan forum rutin, warga persyarikatan perlu tahu seluk beluk muktamar Muhammadiyah dari masa ke masa. Berikut kami rangkumkan daftar Muktamar Muhammadiyah dari masa paling awal hingga sekarang.
Kota-Kota yang Pernah Menjadi Tuan Rumah
Masa paling awal forum permusyaratan tertinggi Muhammadiyah terjadi pada tahun 1912 hingga 1941. Pada masa ini, forum permusyawaratan digelar setiap setahun sekali.
Awalnya selama 1912-1925, forum tinggi selalu digelar di ibukota Muhammadiyah, Yogyakarta. Namun selepas tahun itu, forum tinggi mulai diselenggarakan di luar Yogyakarta secara bergilir. Untuk memudahkan jangkauan para peserta, forum tinggi Muhammadiyah selalu digelar di kawasan perkotaan.
Perubahan jeda waktu forum tinggi mulai terjadi ketika Indonesia memasuki masa revolusi fisik dan intensitas peperangan yang tinggi. Tahun 1941 sampai 1950, forum tinggi diadakan secara terbatas (darurat) selama dua kali saja.
Memasuki kurun waktu 1950 sampai 1958, periode forum tinggi dilakukan selama tiga tahun sekali. Pergeseran periodik mulai kembali terjadi antara tahun 1971 sampai 1985 karena instabilitas nasional.
Namun sejak 1985 sampai saat ini, forum tinggi rutin dijadwalkan selama lima tahun sekali, kecuali pada dua tahun terakhir akibat pandemi global Covid-19 yang mengakibatkan forum tinggi ditunda.
Perubahan periode seperti ini sejatinya dimaklumi oleh Muhammadiyah. Lebih jauh, Muhammadiyah memiliki sistem antisipasi bernama Muktamar Luar Biasa atau MLB. MLB dilaksanakan ketika terjadi kekosongan kepemimpinan atau terjadinya situasi krisis yang membahayakan Muhammadiyah.
Total sampai Muktamar terbaru tahun 2022 ini, forum tinggi dilaksanakan 39 kali di pulau Jawa dan 9 kali di luar pulau Jawa. Dalam hitungan ini, Yogyakarta adalah yang paling banyak menjadi tuan rumah dengan jumlah 24 kali menyelenggarakan forum tinggi.
Kota-kota yang pernah menjadi tuan rumah adalah Jakarta (3 kali), Surakarta (4 kali), Makassar (3 kali), Malang (2 kali), Surabaya (2 kali), Purwokerto (2 kali), dan sekali di kota seperti Bukittinggi, Padang, Pekalongan, Semarang, Bandung, Medan, Banjarmasin, dan Palembang.
- 1
- 2