Catat! Serangan Stroke Bisa Dicegah dengan Deteksi Dini, Termasuk Cek Kesehatan Rutin

Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 27 Oktober 2022 | 23:18 WIB
Catat! Serangan Stroke Bisa Dicegah dengan Deteksi Dini, Termasuk Cek Kesehatan Rutin
Ilustrasi gambar pertolongan pertama pada gejala stroke ringan. [freepik]

Tanda-tanda stroke lainnya adalah pingsan, sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Orang yang terkena stroke juga terganggu fungsi keseimbangan dan koordinasi seperti tremor, gemetar atau sempoyongan.

Ketika gejala-gejala ini terjadi, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

"Sebab 1,9 juta sel saraf di otak mengalami kerusakan tiap menit pada saat terjadi stroke," jelas Ketua Pokdi Gangguan Gerak Cabang Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Seluruh Indonesia Jakarta Raya (PERDOSSI Jaya) ini.

Baca Juga:Ternyata Terapi Musik Baik untuk Pemulihan Pasca Stroke, Ini 5 Manfaatnya

Dyah mengatakan saat ini pasien stroke usia muda, yakni di bawah 45 tahun, terus meningkat. Ini disebabkan oleh faktor risiko vaskular seperti hipertensi, kadar kolesterol tinggi dan kadar gula darah yang tinggi memang kian banyak dialami di populasi usia muda dibandingkan beberapa dekade terakhir.

"Diduga ini berpengaruh kenapa pasien stroke usia muda meningkat," jelas dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif di RS Pondok Indah itu.

Di Indonesia, setiap tahun ada 500.000 penduduk yang terkena stroke dan 2,5 persen diantaranya meninggal, sisanya mengalami kecacatan.

Bagi pasien stroke, ia mengingatkan bahwa perbaikan fungsional dapat berlangsung seumur hidup. Sebagian besar pasien mengalami fase "plateau" di mana setelah tiga bulan pertama stroke, perbaikan gejala seakan menurun.

Pemulihan stroke juga dapat dibantu dengan terapi seperti Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) yang menstimulasi sel saraf otak dan diharapkan bisa mengurangi kecacatan serta memperbaiki kualitas hidup pasien.

Baca Juga:4 Tanda Diam-Diam Tubuh Kena Penggumpalan Darah, Wajib Waspada!

Dia berpesan agar masyarakat bisa meminimalkan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi, yakni menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup serta mengurangi stres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini