Bisnis Perumahan Subsidi Semakin Melejit, Marison Regency Bangun Ratusan Unit di Soloraya

Selama adanya isu resesi global, permintaan terhadap rumah subsidi di wilayah Solo Raya tak terpengaruh.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 24 Oktober 2022 | 05:10 WIB
Bisnis Perumahan Subsidi Semakin Melejit, Marison Regency Bangun Ratusan Unit di Soloraya
Salah satu perumahan subsidi Marison Regency Group. Prospek Properti Melejit, Permintaan Perumahan Subsidi di Solo Raya Tak Terpengaruh Ancaman Resesi Globa. [Ayosolo.id/dok]

SuaraSurakarta.id - Bisnis perumahan subsidi di Soloraya semakin melejit dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan kini perumahan subsidi sudah tersebar di seluruh wilayah Eks Karisidenan Surakarta.

Direktur Marison Group, Andrian Ardianto mengatakan prospek perumahan subsidi di Solo Raya terus menunjukkan angka pertumbuhan ke arah positif.

"Pertumbuhan rumah subsidi di Solo Raya tak terpengaruh isu resesi global saat ini, bahkan saat ini terus berkembang dan permintaan setiap tahunnya mengalami peningkatan,” kata Andrian dalam Gathering, Wawancara Massal dan Grand Launhcing Marison Regency di Hotel Sunan Solo, Minggu (23/10/2022).

Baca Juga:Bank BJB Bangun Perumahan Subsidi dan Non Subsidi di Jateng

Marison Group yang terus berkembang saat ini, lanjut Andrian, yakni Marison Regency Jeruksawit, Marison Regency Teras dan Marison Regency Polokarto sangat diminati masyarakat.

"Kebutuhan akan rumah huni dari tahun ke tahun terus meningkat. Sebelumnya, kami telah menjual 600 unit rumah subsidi di Marison Jatikuwung," jelas Andrian.

"Selama pandemi pun, kebutuhan rumah subsidi tetap tinggi. Hal ini sangat berbeda dengan rumah komersial yang biasa untuk investasi, kecenderungannya menurun," sambungnya.

Marison Group yang berada di sekitar Kota Solo, seperti di Teras Boyolali, Polokarto Sukoharjo dan Jeruksawit Karanganyar, disediakan bagi MBR yang bekerja di Solo.

"Tentu saja sangat diminati ya, karena banyak MBR yang belum memiliki rumah. Apalagi kami hadir di daerah yang paling dekat dengan Kota Solo," imbuhnya.

Baca Juga:Konsep Rumah Sehat Jadi Solusi Baru di Tengah Pandemi

Sementara, Deputi Branch Manager BTN Cabang Solo, Emon Subiantoro membenarkan jika selama adanya isu resesi global, permintaan terhadap rumah subsidi di wilayah Solo Raya tak terpengaruh.

Bahkan, menurut Emon, terjadi kenaikan 50 persen demand Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di Kota Solo dan sekitarnya. Ini momentum yang bagus untuk pemulihan sektor properti.

"Kami bahkan setiap hari ada proses wawancara calon debitur dan akad kredit rumah subsidi. Kalau saat pandemi memang growth-nya agak melambat. Sekarang sudah mendekati normal lagi," ungkap Emon.

Pihaknya memasang target KPR subsidi sebesar Rp300 miliar untuk semua program. Sampai akhir tahun, dia optimistis target tercapai 100 persen. Saat ini, realisasinya sudah tembus 95 persen.

Ini membuktikan prospek bisnis properti cukup cerah di tahun depan. Meski harga material pembangunan rumah diprediksi mengalami kenaikan imbas kondisi ekonomi global.

"Karena rumah subsidi ini kebutuhan pokok. Jadi demand-nya besar. Kami kerja sama dengan 200 developer. Sebanyak 60-70 persennya developer aktif. Mereka ekspansi ke daerah-daerah di Solo dan sekitarnya yang potensial seperti Karanganyar dan Sukoharjo," urai Emon.

Dia menyebut, tahun ini jadi momentum bagi para developer mengembangkan perumahan subsidi.

Khususnya untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah di Solo dan sekitarnya. Pasalnya, melihat growth KPR subsidi di Bank BTN Cabang Solo yang tinggi, respons masyarakat sangat positif.

REKOMENDASI

News

Terkini