Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Suporter Magetan Deklarasi Damai

Ketiga, menjaga perdamaian antar suporter dan siap bekerja sama serta bersinergi menjaga keamanan Magetan yang kondusif.

Siswanto
Kamis, 13 Oktober 2022 | 10:29 WIB
Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Suporter Magetan Deklarasi Damai
ILUSTRASI: Suporter dari berbagai klub sepak bola mengikuti doa bersama dan Shalat Gaib di gor saparua Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa]

SuaraSurakarta.id - Suporter Magetan belajar dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang terulang di waktu mendatang.

Walaupun tragedi Kanjuruhan bukan buntut keributan antar suporter, para pecinta sepak bola di Magetan mendeklarasikan perdamaian antar suporter di Stadion Yosonegoro.

“Kejadian ini membuat kami mulai menggemakan wacana perdamaian antar suporter. Permintaan perdamaian ini dari grass root,” kata Koordinator Aliansi Suporter Sepak Bola Magetan Dimas Jinggo dalam laporan Beritajatim.

Deklarasi perdamaian yang berlangsung kemarin diikuti Magmania Magetan, Aremania Magetan, dan Jakmania Magetan.

Baca Juga:Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diperiksa 12 Jam dengan 97 Pertanyaan, Belum Ditahan dan Bisa Dipanggil Kapan Saja

“Dengan peristiwa ini, membuka rasa, batin dan pikiran kami suporter Magetan bahkan seluruh suporter di Indonesia untuk bersama-sama bisa rukun, damai dengan kali ini kita laksanakan deklarasi perdamaian,” kata Dimas Jinggo.

Di acara itu, mereka menyampaikan tiga isi deklarasi. Pertama, aliansi suporter Magetan mengapresiasi pemerintah dan FIFA yang tetap mendukung sepak bola Indonesia tetap eksis pasca tragedi Kanjuruhan.

Kedua, menjunjung tinggi sportifitas pertandingan sepak bola.

Ketiga, menjaga perdamaian antar suporter dan siap bekerja sama serta bersinergi menjaga keamanan Magetan yang kondusif.

Kepala Kepolisian Resor Magetan AKBP Muhammad Ridwan yang mengikuti acara deklarasi menyampaikan apresiasi kepada suporter.

Baca Juga:Shin Tae-yong Bela Iwan Bule, Oki Rengga Kasih Pesan Menohok: Lebih Baik Diam!

“Terima kasih, deklarasi ini jadi momentum bersatunya insan sepak bola Indonesia. mulai kali ini tidak ada lagi perselisihan, permusuhan sehingga keamanan dan ketentraman saat berlaga akan terus tercipta. Bersama dengan harapan masyarakat Indonesia agar kedepannya, sepak bola negeri ini semakin maju dan profesional dan mewujudkan sepak bola Indonesia yang fair play, damai dan santun,” kata Ridwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini