SuaraSurakarta.id - Kantor Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Yogyakarta tengah jadi sorotan publik di media sosial.
Pasal berwarna putih itu ramai dipasang coroten sebagai bentuk protes terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Berdasarkan cuitan akun twitter @MafiaWasit, setidaknya ada dua coretan di kantor tersebut yang bertuliskan "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" dan "Football Reflects Society Revolusi PSSI".
Selain coretan-coretan, di depan pintu masuk juga terdapat empat tuntutan diantaranya:
Baca Juga:Kick Off Liga 3 Zona Sumbar Resmi Diundur 12 Hari
Pertama, menuntut Asprov PSSI Yogyakarta bersikap terkait tragedi Kanjuruhan dan berperan aktif mengawal kasus tersebut.
Kedua, revolusi PSSI.
Ketiga, menuntut Asprov PSSI Yogyakarta untuk lebih objektif dalam pengambilan keputusan dan menghilangkan kepentingan politik praktis jika terjadi KLB ke depannya. PSSI Asprov merupakan representasi pencinta sepak bola DIY.
Terakhir, jika segel ini dilepas, berarti Asprov DIY telah menyetujui dan mengawal tuntutan kami.
"Jogja Keren, ayo desak klub dan Asprov masing-masing untuk ikut bertanggung jawab terhadap ketidak becusan PSSi dalam mengelola sepakbola Indonesia," tulis caption akun tersebut dilansir SuaraSurakarta.id pada Selasa (11/10/2022).
Penampakkan kantor Asprov PSSI Yogyakarta yang dipenuhi coretan itu rupanya mematik Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep.
Baca Juga:Kaesang Pangarep Akhirnya Bocorkan Jadwal Pernikahan dengan Sang Kekasih
Alih-alih menyoroti soal coretan dan isi tuntutan. Kaesang Pangarep justru terfokus pada bangunan tersebut.
Putra bungsu Presiden Jokowi ini sampai meledek jika kantor Asprov PSSI Yogyakarta seperti tidak terawat.
"Moso bangunan punya Asprov kayak begitu? Wkwkwkwk gak terawat sama sekali," cuit Kaesang Pangarep melalui akun twitternya.
Cuitan Kaesang Pangarep itu kontan saja mematik perhatian warganet. Banyak dari mereka yang memberikan ragam tanggapan.
"Gedung Asprov opo gedung serba guna desa kui," kata akun @inot_no**.
"Bangunan aja gak terawat, gitu mau ngerawat sepakbola Indonesia," tutur akun @Diwang**.
"Loh masih mending mas dari pada yang di pusat gak punya kantor," ucap akun @__anak**.
"Lebih mirip bangunan serbaguna balaidesa yg dalamnya ada lapangan badminton," ledek akun @heisino**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan